Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Apa Saja Penyebabnya

Bisnis.com, JAKARTA– Laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2013 hanya 5,81% atau melambat dari periode sama tahun lalu yang mencapai 6,4%.

Bisnis.com, JAKARTA– Laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2013 hanya 5,81% atau melambat dari periode sama tahun lalu yang mencapai 6,4%.

Dari sisi pengeluaran, hampir semua komponen mengalami perlambatan pertumbuhan (year on year), yakni konsumsi rumah tangga dari 5,24% menjadi 5,06% dan konsumsi pemerintah dari 8,64% menjadi 2,13%.

Pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTB) pun melambat dari 12,47% menjadi 4,67%. Demikian pula dengan impor dari 11,33% menjadi 0,62%.

Satu-satunya komponen yang tumbuh lebih cepat adalah ekspor, yakni dari 2,63% menjadi 4,78%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan perlambatan konsumsi pemerintah dipengaruhi oleh pergeseran pembayaran gaji ke 13 yang pada tahun lalu direalisasikan pada Juni, tetapi tahun ini direalisasikan pada Juli.

Pergeseran itu juga berpengaruh terhadap pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang melambat meskipun tetap digerakkan oleh ajang pemilihan kepala daerah (pilkada).

“Ada 44 daerah yang menyelenggarakan pilkada. Ini cukup berpengaruh ke konsumsi rumah tangga,” katanya, Jumat, (2/8/2013).

Mengenai perlambatan pertumbuhan PMTB, menurut Suryamin, hal itu disebabkan oleh penurunan impor barang modal, seperti mesin dan perlengkapan serta alat angkutan. 

BPS mencatat produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada kuartal II/2013 mencapai Rp2.210,1 triliun atau naik 7,8% dari periode sama 2012.

Konsumsi rumah tangga memberi andil 55,44%, diikuti PMTB 32,68%, konsumsi pemerintah 8,63%, ekspor 23,15% dan impor -25,72%. (ltc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper