Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit Transaksi Berjalan Triwulan III Diperkirakan 3,4%

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan pada triwulan III mencapai 3,4% dari produk domestik bruto, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya 2,5% dari PDB, setelah neraca perdagangan Juli membukukan defisit US$2,3

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan pada triwulan III mencapai 3,4% dari produk domestik bruto, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya 2,5% dari PDB, setelah neraca perdagangan Juli membukukan defisit US$2,3 miliar

Meski demikian, proyeksi defisit transaksi berjalan tersebut menyempit dibandingkan dengan triwulan II/2013 yang mencapai 4,4% dari PDB atau sebesar US$9,8 miliar.

 “Defisit neraca perdagangan tersebut sudah diperhitungkan dalam perkiraan BI dalam defisit neraca transaksi berjalan pada Triwulan III/2013 sebesar 3,4% dari PDB,” ujar Difi A. Johansyah, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Senin (2/9/2013)

Dia menjelaskan defisit neraca perdagangan terutama terjadi pada sektor migas yang mencapai US$1,86 miliar sejalan dengan tingginya kebutuhan konsumsi BBM untuk transportasi dalam negeri terkait dengan faktor musiman bulan puasa dan lebaran. Sementara, defisit pada sektor nonmigas tercatat sebesar US$0,45 miliar.

“Ekspor tumbuh positif namun belum cukup kuat menahan laju pertumbuhan impor,” ujarnya.

Pertumbuhan ekspor membaik sebesar 2,4% dari bulan sebelumnya terutama terjadi pada ekspor kelompok barang tambang (tembaga, batubara) dan ekspor kelompok manufaktur (TPT dan peralatan listrik).

Di sisi lain, pertumbuhan impor lebih kuat dengan kenaikan sebesar 11,4% dari bulan sebelumnya yang terjadi pada semua kelompok barang impor yaitu bahan baku, barang modal dan barang konsumsi. Impor migas masih tumbuh sangat tinggi, yaitu 17,17%, terutama impor hasil minyak.

Defisit neraca perdagangan Indonesia secara kumulatif makin melebar hingga mencapai US$5,65 miliar dan merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.

Sebelumnya, Gubernur BI Agus Martowardojo optimistis paket kebijakan stimulus dan moneter yang dikeluarkan oleh Pemerintah dan BI mampu menurunkan defisit transaksi berjalan 2013 di bawah 3% dari PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Donald Banjarnahor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper