Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia menilai efisiensi perbankan nasional masih rendah jika dibandingkan dengan perbankan di negara-negara Asia Tenggara.
Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah menyebutkan beberapa indikator efisiensi perbankan menunjukkan hal tersebut, di antaranya, loan to deposit ratio (LDR), rasio beban operasional pendapatan operasional (BOPO) dan cost to income ratio (CIR).
"Tren BOPO perbankan kita relatif belum stabil meski membaik. Memang belum efisien karena masih tinggi. Ke depan, kami menginginkan lebih efisien sehingga BOPO lebih rendah," ujar Halim, Kamis (31/10/2013).
Halim memaparkan, per Agustus 2013, BOPO perbankan nasional mencapai 74,06% atau membaik dibandingkan kondisi pada tahun lalu.
Jika dibandingkan dengan BOPO negara lain di Asia Tenggara pada akhir tahun lalu, Indonesia dengan 79,6% masih tertinggal dari Filipina dan Thailand yakni masing-masing 72,1% dan 70%.
Berdasarkan CIR, hingga akhir tahun lalu Indonesia yakni 52,3% masih berada di bawah Malaysia 45,5%. Sementara itu, CIR Singapura 59,1%, Thailand 69,2%, dan Filipina 73,9%.
Selain itu, LDR meski juga terus tumbuh, tapi belum dapat menyaingi Thailand. Pada 2012, LDR perbankan nasional mencapai 84%, sementara Thailand 93,3%.
Adapun, Malaysia dan Filipina masing-masing 79,7% dan 81,3%. LDR perbankan per Agustus 2013 88,8%. (ra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
