Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank BJB Optimistis Akuisisi Staco Mandiri Tuntas 2014

PT Bank BJB Tbk. optimistis akan mendapatkan persetujuan izin akuisisi perusahaan asuransi Staco Mandiri dari Otoritas Jasa Keuangan pada 2014.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, DENPASAR - PT Bank BJB Tbk. optimistis akan mendapatkan persetujuan izin akuisisi perusahaan asuransi Staco Mandiri dari Otoritas Jasa Keuangan pada 2014.

Direktur Utama Bank BJB Bien Subiantoro mengungkapkan proses akuisisi masih menunggu persetujuan Bank Indonesia, meskipun OJK sudah memberikan lampu hijau.

"Kami berharap perizinan bisa keluar pada 2014, meskipun saat ini BI masih mempertimbangkan soal penyertaan terhadap anak usaha merupakan bagian dari risiko perusahaan," ujarnya, Jumat malam (20/12/2013).

Bien menjelaskan akuisisi merupakan bagian dari rencana pembentukan BJB Incorporated pada 2014, di mana perseroan akan memiliki layanan jasa keuangan yang lengkap mulai dari bank syariah, asuransi, dan multifinance.

Akan tetapi, untuk mengakuisisi perusahaan pembiayaan, masih harus mengalkulasi permodalan agar kemampuan ekspansi usaha tetap kuat.

"Saat ini, capital adequacy ratio perseroan masih 16%, dengan permodalan Rp5,2 triliun pada kelompok BUKU 3. Kalau jadi akuisisi multifinance kemungkinan turun ke BUKU 2 sehingga rencana ini masih harus dipertimbangkan lagi."

Pihaknya belum memasukan agenda akuisisi multifinance dalam rencana bisnis bank 2014. Tetapi, apabila permodalannya sudah siap, pihaknya akan merevisi RBB pada pertengahan tahun depan.

"Kalau melihat skala perusahan multifinance yang akan diambilalih ini cukup besar, yang diperkirakan bisa mencapai Rp200 miliar, sehingga perlu diusahakan dulu sumber permodalannya."

Bien menambahkan, selain persoalan modal. Perbankan pada 2014 juga menghadapi pengetatan likuiditas, apalagi bagi bank milik pemerintah daerah biasanya akan banyak dana proyek dan belanja daerah yang diserap pada akhir tahun.

Selain itu, sebagian dana BUMN seperti Jamsostek dipindahkan dari deposito ke SUN yang bunganya menarik, sehingga pasar likuiditas perbankan semakin ketat.

"Akan tetapi, bagi perseroan kondisi tersebut tidak akan berlangsung lama, karena pada awal tahun dana-dana pemda akan kembali masuk," ujarnya.

Pihaknya juga mewaspadai peningkatan kredit bermasalah di segmen komersial dan mikro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fajar Sidik
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper