Bisnis.com, JAKARTA— Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan yang mulai beroperasi pada 1 Januari 2014 juga bakal menerima kepesertaan dari pekerja informal, bukan hanya pekerja formal seperti pada masa PT Jamsostek.
Pekerja informal merupakan pekerja yang tidak terafiliasi dengan pemberi kerja tertentu seperti lembaga negara atau lembaga swasta. Menurut data Badan Pusat Statistik per Agustus 2013, jumlah pekerja informal di Indonesia mencapai 66 juta jiwa atau sekitar 59% dari jumlah tenaga kerja 114 juta jiwa.
Contoh pekerja informal antara lain pedagang bakso keliling, pembantu rumah tangga, penarik ojek, aktor sinetron, kuli bangunan, petani, nelayan dan sebagainya.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G.Masassya mengatakan para pekerja informal yang hendak mendaftarkan diri sebagai peserta dapat mendatangi 512 outlet, 127 kantor cabang penuh dan 53 kantor cabang pembantu BPJS Ketenagakerjaan.
Tempat tersebut sebelumnya merupakan kantor PT Jamsostek yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Para pekerja juga bisa mendaftar lewat website,” kata Elvyn.
Untuk menggaet pekerja informal, BPJS Ketenagakerjaan berencana menggandeng perbankan. Lembaga ini akan membidik debitur-debitur yang mendapat kredit usaha mikro, kecil dan menengah dari perbankan.
Elvyn mengatakan tidak mudah untuk menggaet para pekerja informal menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Karena kondisi itu, pihaknya mengganggap perlu adanya upaya besar agar dapat menarik minat pekerja informal.
“Kami akan lakukan social marketing,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
