Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Waspadai Kenaikan Inflasi Inti di 2014

Bank Indonesia mewaspadai inflasi inti yang menunjukkan tren kenaikan dan mencerminkan lemahnya fundamental ekonomi Tanah Air.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo /Bisnis Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo /Bisnis Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mewaspadai inflasi inti yang menunjukkan tren kenaikan dan mencerminkan lemahnya fundamental ekonomi Tanah Air.

Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengatakan inflasi inti memang masih di bawah 5%, tetapi menunjukkan kecenderungan naik dalam 5 tahun terakhir yang dipengaruhi oleh kenaikan harga pangan.

Adapun 2013, inflasi inti tercatat 4,98% yang disebabkan oleh kenaikan harga pangan, bahan bakar minyak bersubsidi dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Bank sentral mewaspadai tekanan terhadap inflasi inti membesar 2014 karena pelaku usaha biasanya menyesuaikan harga pada awal tahun dan dampak lanjutan dari depresiasi rupiah.

“Kami akan mewaspadai pergerakan inflasi inti karena mencerminkan tekanan inflasi dari sisi fundamental. Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah,” katanya, Rabu (15/1/2014).

Deputi Gubernur BI Perry Wardijo mengatakan bank sentral ingin inflasi inti 2014 terkendali di kisaran 4,5% meskipun dibayangi depresiasi rupiah, kenaikan harga elpiji dan consumer goods.

BI telah mencatat inflasi sepanjang pekan pertama Januari 2014 sebesar 0,77% akibat cuaca buruk yang menghambat distribusi barang dan kenaikan harga elpiji Rp1.000 per kg. Adapun inflasi tahunan hingga minggu pertama Januari 8,11%.

“Tapi, kemungkinan akan turun di minggu kedua hingga keempat karena ada deflasi di bahan bakar rumah tangga setelah naik awal bulan,” ujar Perry.

Inflasi Inti 2009-2013

Tahun

Inflasi

2009

4,28

2010

4,28

2011

4,34

2012

4,4

2013

4,98

Sumber: BPS, diolah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper