Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir di Banyak Wilayah, Tingkat Kemiskinan Nasional Terancam Naik

Tingkat kemiskinan diperkirakan meningkat signifikan pada kuartal I/2014, atau lebih besar dibandingkan dengan proyeksi pemerintah tahun ini 9%-10,5% akibat banjir besar yang melanda Tanah Air sepanjang awal tahun ini.
Petani terpaksa memanen padinya akibat terendam banjir. / Antara
Petani terpaksa memanen padinya akibat terendam banjir. / Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Tingkat kemiskinan diperkirakan meningkat signifikan pada kuartal I/2014, lebih besar dibandingkan dengan proyeksi pemerintah tahun ini 9%-10,5% akibat banjir besar yang melanda Tanah Air sepanjang awal tahun ini.

Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan banjir yang melanda sejumlah daerah, terutama sentra-setra pertanian, berdampak besar terhadap tingkat kemiskinan.

“Sebagian besar banjir melanda sentra pertanian. Tetapi tidak hanya itu, sektor perikanan dan nelayan pun ikut terkena dampaknya. Kami perkirakan tingkat kemiskinan tahun ini bakal lebih tinggi dari Maret 2013 ataupun September 2013,” katanya saat dihubungi, Minggu (2/2/2014).

Dia menjelaskan kenaikan nilai tukar rupiah, BBM hingga tarif dasar listrik sebenarnya tidak berdampak langsung terhadap kemiskinan di pedesaan. Menurutnya, faktor-faktor tersebut hanya berpengaruh terhadap turunnya daya beli masyarakat alias nilai tukar petani (NTP).

Sepanjang 2013, kesejahteraan petani menunjukkan penurunan seiring melambatnya perekonomian Indonesia, terbukti dengan nilai tukar petani yang tercatat turun 0,53% menjadi 101,96.

NTP adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani, dengan indeks harga yang dibayar guna keperluan konsumsi rumah tangga serta keperluan produksi pertanian. Dengan demikian, NTP juga menjadi indikator kesejahteraan petani.

Lain halnya dengan faktor-faktor tersebut, dampak banjir yang melanda sejumlah daerah justru berdampak langsung terhadap mata pencaharian masyarakat desa, seperti petani. Bahkan, cuaca yang ekstrem pun menghentikan nelayan untuk mencari ikan.

“Jadi saya lihat pada triwulan pertama ini akan banyak yang gagal panen. Artinya, aset yang dimiliki petani juga hilang. Akibatnya, akan banyak yang tidak bekerja. Kemiskinan pun pasti akan naik signifikan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper