Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi 2013: Kontribusi Pertanian & Industri Pengolahan Merosot

Capaian pertumbuhan ekonomi 2013 semakin memperlihatkan penurunan dua sektor produktif yang paling banyak menyerap tenaga kerja, yakni sektor pertanian dan industri pengolahan.

Bisnis.com, JAKARTA - Capaian pertumbuhan ekonomi 2013 semakin memperlihatkan penurunan dua sektor produktif yang paling banyak menyerap tenaga kerja, yakni sektor pertanian dan industri pengolahan.

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam pengumuman statistik perekonomian 2013 di Jakarta, Rabu (3/2), mencatat kontribusi kedua sektor tersebut terhadap produk domestik bruto (PDB) masing-masing hanya 14,4% dan 23,7%, turun dari capaian tahun sebelumnya 14,5% dan 24,0%.

Jika ditarik sejak 2004, maka akan terlihat stagnasi yang cenderung menurun di sektor pertanian, dan gejala deindustrialisasi yang serius di industri pengolahan. Pada 2004 kontribusi PDB pertanian 14,6%, sementara industri pengolahan 28,1%.

Sejalan dengan gejala stagnasi dan deindustrialisasi itu, secara umum ketimpangan pendapatan penduduk juga makin menganga. Pada 2004, sebanyak 40% penduduk berpendapatan paling rendah bisa menikmati 20,80% dari total PDB. Kini, 40% kelompok penduduk itu hanya menikmati 16,87% dari ‘kue’ PDB.

Sebaliknya, 20% penduduk berpendapatan tertinggi yang pada 2004 menikmati 42,07% kue PDB itu, kini menikmati 49,04%. Mengonfirmasi ketimpangan ini, indeks gini yang pada 2004 hanya 0,32% kini sudah 0,413%, atau sudah naik peringkat dari tingkat ketimpangan rendah menjadi tingkat ketimpangan tinggi.

Laporan BPS kemarin juga kian menegaskan apa yang terjadi sepanjang hampir satu dekade terakhir itu. Pada 2013, sektor-sektor tradable seperti pertanian, kehutanan, peternakan dan perikanan; kemudian pertambangan; dan industri pengolahan, hanya tumbuh masing-masing 3,54%, 1,34% dan 5,56%,

Capaian itu lebih rendah dari kinerja sektor jasa (nontradable) yang serapan tenaga kerjanya lebih rendah, yakni listrik, air, gas (5,58%); konstruksi (6,57%); perdagangan, hotel, restoran (5,93%); pengangkutan, komunikasi (10,19%); keuangan, realestat, jasa perusahaan (7,56%); dan jasa-jasa (5,46%).

Berdasarkan data BPS, industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar terhadap total pertumbuhan PDB dengan sumber pertumbuhan 1,42%. Adapun laju pertumbuhan industri pengolahan tercatat melambat, yakni 5,56% dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 6,40%.

Selengkapnya klik: http://epaper.bisnis.com/index.php/ePreview

 



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Bisnis Indonesia (6/2/2014)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper