Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Inflasi Februari melambat, Ini Penyebabnya

Bank Indonesia memperkirakan inflasi Februari di bawah 0,5%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sekitar 0,6% karena dampak cuaca terhadap harga pangan tidak seburuk yang dibayangkan.
Tiga faktor penyebab inflasi melambat /bisnis.com
Tiga faktor penyebab inflasi melambat /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia memperkirakan inflasi Februari di bawah 0,5%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sekitar 0,6% karena dampak cuaca terhadap harga pangan tidak seburuk yang dibayangkan.

Angka itu lebih rendah dari inflasi Januari yang mencapai 1,07% karena cuaca buruk menghambat distribusi barang sehingga mengerek harga pangan. Kenaikan harga elpiji 12 kg pun turut andil terhadap inflasi yang mencetak laju tertinggi dalam 6 tahun terakhir itu.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan secara keseluruhan ada tiga faktor yang menyebabkan laju inflasi Februari melambat.

Pertama, di kelompok makanan, ternyata banjir tidak banyak berdampak,” katanya, Jumat (28/2/2014).

Kedua, lanjutnya, kekhawatiran akan dampak depresiasi rupiah terhadap kenaikan harga barang di dalam negeri ternyata tidak terjadi menurut pantauan BI.

Bank sentral sebelumnya memperkirakan pelemahan rupiah akan membuat harga bahan baku impor lebih mahal. Pada gilirannya, pengusaha akan menaikkan harga barang jadi.

Ketiga, permintaan barang di pasar domestik melambat. Ekspektasi inflasi pun mampu dikendalikan.

Dengan perkiraan laju inflasi bulanan itu, inflasi secara tahunan (year on year) pada Februari diproyeksi 7,8%, turun dari inflasi tahunan bulan sebelumnya yang mencapai 8,22%.

Tak berbeda jauh, Kepala Ekonom Bank Danamon Indonesia Tbk Anton H. Gunawan memprediksi laju inflasi Februari bergerak moderat di level 0,55%. Dengan demikian, laju inflasi tahunan akan 8,06%.

“Tekanan harga bahan pangan mungkin masih ada, khususnya ikan, beras, telur dan cabai, meskipun lebih rendah dari bulan sebelumnya,” katanya.

Sementara itu, penurunan harga elpiji diperkirakan memberi dampak yang lebih rendah setelah berkontribusi cukup tinggi 0,17% terhadap inflasi Januari.

Untuk inflasi inti, Anton memperkirakan naik menjadi 4,65% (year on year) versus 4,53% bulan sebelumnya, tetapi lebih karena basis yang rendah pada tahun sebelumnya. Pemicu utama inflasi inti ini adalah kenaikan harga emas perhiasan di tengah penguatan rupiah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper