Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cadangan Devisa Indonesia Tembus US$102 Miliar

Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo mengungkapkan cadangan devisa Indonesia pada Februari 2014 bakal menembus US$102 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo mengungkapkan cadangan devisa Indonesia pada Februari 2014 bakal menembus US$102 miliar.

"Ternyata capital inflow dari luar negeri sampai dengan Februari 2014 [year to date] sudah lebih besar dibandingkan dengan inflow sepanjang tahun lalu," ungkapnya, Kamis (6/3/2014).

Dia mengungkapkan inflow nett gabungan (surat utang negara dan saham) hingga Februari 2014 mencapai Rp36 triliun dan jumlah tersebut cukup mempengaruhi cadangan devisa Indonesia. Adapun inflow nett pada 2013 hanya Rp28 triliun.

Agus mengungkapkan peningkatan arus modal masuk tersebut disebabkan kepercayaan terhadap Indonesia. Namun, dia mengatakan bagi negara berkembang masih perlu memperhatikan transaksi berjalan.

Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. Destry Damayanti mengungkapkan peningkatan cadangan devisa tersebut sejalan dengan perhitungan kalangan ekonom karena outstanding Fx Swap naik, seiring dengan masih tingginya kebutuhan rupiah.

"Lagipula inflow sepanjang Februari cukup tinggi dan itu menambah cadangan devisa kita," ungkapnya Destry.

Di sisi lain, peningkatan tersebut juga memberikan penguatan terhadap mata uang. Agus membandingkan dengan negara-negara berkembang, ternyata Indonesia pada 2014 kurang mengalami tekanan, sedangkan negara-negara berkembang lain masih mengalami tekanan.

BI menilai mata uang  Indonesia telah mengalami penguatan 3%-5%, di saat negara lain sedang melemah. Selain itu, pasar modal Indonesia sedang bergairah.

Hingga Januari 2014, cadangan devisa Indonesia mencapai US$100,65 miliar, bertambah US$1,3 miliar dari posisi Desember 2013.

Cadangan devisa Januari 2014 dapat membiayai 5,7 bulan impor atau 5,6 bulan impor serta membayar utang luar negeri pemerintah dan sudah di atas standar kecukupan internasional serta 3 bulan impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper