Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Divestasi Bank Mutiara: 2 Bank BUMN Minat Akuisisi, Ini Syaratnya

Dua dari tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku berminat untuk membeli eks-Bank Century dengan syarat tidak menimbulkan risiko politik yang besar.
Ilustrasi/Jibiphoto
Ilustrasi/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA-- Dua dari tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku berminat untuk membeli eks-Bank Century dengan syarat tidak menimbulkan risiko politik yang besar.

Achmad Baiquni, Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., mengaku berminat untuk membeli saham PT Bank Mutiara Tbk. Perseroan masih mengkaji harga yang akan diajukan kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"Kami akan mengajukan penawaran sebelum batas akhir," ungkapnya, Kamis (3/4/2014).

Manajemen BRI telah menganggarkan dana Rp3 triliun di dalam rencana bisnis bank (RBB) yang akan dialokasikan untuk menggenjot pertumbuhan anorganik termasuk mengakuisisi perusahaan perbankan.

Anggaran itu dapat diperbesar sesuai dengan kebutuhan proses akuisisi. Manajemen nantinya akan meminta persetujuan melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk memperbesar alokasi dana akuisisi.

Saat ini, BRI masih mengkaji profil bisnis Bank Mutiara. Dia mengharapkan jika perseroan memutuskan untuk membeli, tidak akan terjadi saling tumpang tindih antara bisnis Bank Mutiara dengan BRI.

BRI yang selama ini menggarap sektor mikro, sambungnya, berharap agar proses akuisisi dapat melengkapi sektor bisnis yang belum tergarap oleh perseroan.

Bank Mutiara dinilai selama ini tidak menggarap sektor mikro, tetapi lebih pada sektor usaha kecil menengah (UKM) dan kredit valuta asing.

Keberanian BRI untuk membeli bank yang dianggap gagal dan berdampak sistemik ini, menurut Baiquni akan bergantung pada proses uji tuntas atau due diligence atas Bank Mutiara.

Perseroan akan menimbang kualitas aset, kondisi jaringan, hingga kinerja keuangan Bank Mutiara. Dia menilai adanya sekitar 7 calon investor asing diperkirakan akan menjadi pesaing bagi calon investor domestik.

Kendati demikian, Baiquni menilai jika investor asing akan membeli Bank Mutiara tanpa proses due diligence, dia menduga investor tersebut hanya ingin membeli izin pembukaan bank di Indonesia.

"Bisa saja investor asing memilih kemungkinan yang terbaik antara membeli saham bank atau membuka bank baru, karena mereka belum punya bank di sini," ujarnya.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Budi Gunadi Sadikin juga berminat untuk membeli saham Bank Mutiara yang tengah ditawarkan oleh LPS.

Dia bersedia membeli eks Bank Century itu dengan persyaratakan khusus. "Bank Mutiara itu ada risiko politik yang besar," katanya.

Budi menuturkan apabila Bank Mandiri membeli Bank Mutiara, tentu persoalan-persoalan yang selama ini mengganjal harus dibereskan terlebih dahulu.

Ditakutkan, jika masalah yang ada tak diselesaikan, pembelian Bank Mutiara malah akan berdampak terhadap keseluruhan bisnis perseroan.

"Jangan sampai dana Rp6 triliun mengganggu dana Bank Mandiri yang lebih besar Rp600 triliun," paparnya.

Perseroan bahkan mengalokasikan duit sedikitnya Rp10 triliun untuk menggenjot pertumbuhan bisnis anorganik.

Dana itu telah masuk ke dalam RBB 2014 untuk membeli perusahaan lembaga keuangan baik perbankan maupun nonperbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper