Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

17 Emiten BUMN Setor Dividen ke Negara Rp19,82 Triliun

Jumlah dividen tahun buku 2013 yang harus disetor 17 emiten badan usaha milik negara (BUMN) mencapai Rp19,82 triliun atau naik 18,56% dibandingkan dengan realisasi pembayaran tahun sebelumnya Rp16,7 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA—Jumlah dividen tahun buku 2013 yang harus disetor 17 emiten badan usaha milik negara (BUMN) mencapai Rp19,82 triliun atau naik 18,56% dibandingkan dengan realisasi pembayaran tahun sebelumnya sebesar Rp16,7 triliun.

Jumlah tersebut hampir setengah atau tepatnya 49,5% dari target yang dibebankan pemerintah kepada BUMN pada anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN) 2014 sebesar Rp40 triliun.

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi penyumbang terbesar pada APBN 2014 dengan kontribusi sebesar Rp5,26 triliun. Bahkan, rasio pembayaran (pay out ratio) perusahaan tersebut ditingkatkan menjadi 70% dari tahun lalu sebesar 65%.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi, dan Jasa Lain Kementerian BUMN Gatot Trihargo menuturkan pemerintah berharap peningkatan pay out ratio dividen Telkom itu tidak memengaruhi rencana bisnis perusahaan telekomunikasi pelat merah itu.

“Pemegang saham telah mempertimbangkan itu [pay out ratio 70%]. Ini justru akan lebih baik bagi likuiditas dan harga saham Telkom sendiri,” katanya kepada Bisnis usai rapat umum pemegang saham (RUPS) Telkom di Jakarta, Jumat (4/4/2014).

Saat Telkom 'diperah' habis-habisan, kata Gatot, pemerintah tidak mau mengambil risiko untuk meminta dividen lebih dari sektor perbankan seiring dengan upaya pengetatan likuiditas oleh Bank Indonesia.

Meski ke-4 bank BUMN tumbuh signifikan sepanjang tahun lalu, Kementerian BUMN selaku pemegang saham hanya membebani mereka dengan pay out ratio dividen maksimal 30%.

“Industri telekomunikasi kan berbeda dengan bank. Jika bank harus bagi dividen sekecil-kecilnya untuk likuiditas saham mereka, sedangkan Telkom kebalikannya,” tegasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, meski secara keseluruhan naik signifikan sebesar 18,56%, setoran dividen sejumlah BUMN mengalami penurunan, terutama sektor tambang.

PT Bukit Asam (Persero) Tbk. sebelumnya membagikan dividen kepada negara sebesar Rp1,04 triliun, tetapi tahun buku 2013 hanya Rp653 miliar.

Begitu pula, PT Timah (Persero) Tbk. hanya menyetor Rp184 miliar untuk tahun buku 2013 dari tahun buku sebelumnya Rp291 miliar.Bahkan, setoran dividen PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. kepada negara anjlok dari Rp291 miliar menjadi Rp59 miliar.

Dari 20 perusahaan publik milik negara, ada tiga emiten yang tidak membagikan dividen, yakni PT Indofarma (Persero) Tbk., PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Hal itu disebabkan ketiga perusahaan tersebut mengalami kerugian akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper