Bisnis.com, JAKARTA — Ditjen Bea dan Cukai berencana menggelar patroli laut secara terkoordinasi dengan skema patroli terpadu atau patroli bersama pada 15 Januari hingga 30 April 2014 guna meningkatkan pengawasan kepabenan dan cukai.
Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Susiwijono Moegiarso menilai modus penyelundupan, terutama melalui jalur perairan semakin beragam. Dengan kondisi tersebut, Ditjen Bea dan Cukai perlu melakukan inovasi dalam meningkatkan pengawasan.
“Pelaksanaan patroli lau terpadu 2014 ini merupakan bentuk sinergi antara empat unit eselon II Dijen Bea dan Cukai dalam rangka peningkatan pengawasan kepabenan dan cukai di wilayah perairan laut,” katanya dalam siaran pers, Selasa (15/4/20014).
Wilayah operasi patroli laut terpadu 2014 merupakan wilayah pengawasan Kanwil Ditjen Bea dan Cukai Banten, Jakarta, Jawa Barat dan KPU Tanjung Priok, yaitu perairan selat sunda, laut jawa dan teluk jakarta.
Dalam patroli tersebut, Ditjen Bea dan Cukai akan menggunakan dua unit fast patrol boat (FPB) 28 meter dengan awak kapal dari pangkalan sarana operasi (PSO) Bea Cukai Tipe B Tanjung Priok. Hingga 2013, Ditjen Bea dan Cukai memiliki sarana kapal patroli sebanyak 114 unit.
Rencananya, pada 2014, Ditjen Bea dan Cukai akan melakukan pengadaan penambahan jumlah armada kapal patroli sebanyak 29 unit. Susiwijono berharap penambahan tersebut dapat meningkatkan efektivitas pengawasan perairan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
