Bisnis.com, JAKARTA--Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro tidak membenarkan atau menyanggah informasi penjualan saham PT Bank Tabungan Negara (Persero).
Dia hanya menggarisbawahi pemerintah ingin memiliki BUMN besar untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) khususnya integarasi sektor pebankan pada 2020.
“Ada beberapa BUMN yang sedang digodok dan dipersiapkan untuk menjadi yang paling besar di kelas regional,” kata Imam, Selasa (15/4/2014).
Terkait cara membesarkan BUMN tersebut, dia mengakui pemerintah tengah mengkaji skema yang tepat agar mendapatkan nilai tambah maksimal.
Namun, dia memastikan akan melibatkan seluruh pemangku kebijakan untuk membuat rencana itu terwujud. "Jadi, kita tunggu tanggal mainnya,” katanya.
Saat ini, saham BTN dimiliki oleh pemerintah sebesar 60,1% dan 34,7% saham dimiliki oleh publik. Sisanya sebesar 5,2% saham dimiliki oleh pemegang saham lainnya.
Rencana akuisisi BTN mengakibatkan saham emiten berkode BBTN itu meningkat 20 poin atau 1,60% pada perdagangan Selasa (15/4/2014). BBTN diperdagangkan pada 1.255-1.280 per saham, dan ditutup pada 1.270 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel