Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isu BTN Dijual ke Mandiri Menguat Lagi

Untuk kesekian kalinya, informasi rencana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. akan mencaplok PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk. kembali menguat.

Bisnis.com, JAKARTA--Untuk kesekian kalinya, informasi rencana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. akan mencaplok PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk. kembali menguat.

Bahkan diinformasikan bahwa rencana pelepasan saham itu tertuang dalam surat Kementerian BUMN tanggal 11 April 2014 nomor SR-161/MBU/04/2014 yang ditujukan kepada Direktur Utama BTN Maryono.

Isi surat tersebut menambahkan agenda RUPSLB perseroan yang akan digelar pada Mei 2014 terkait persetujuan prinsip atas perubahan pemegang saham perseroan.

Bank Mandiri bahkan telah mengalokasikan dana sebesar Rp10 triliun hingga Rp11 triliun untuk rencana bisnis perseroan. Sekitar Rp1,05 triliun diantaranya dialokasikan untuk pembelian 60% saham PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia.

Senada dengan Mandiri, BRI yang selama ini memiliki core bisnis pada sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) juga mengalokasikan dana sekitar Rp10 triliun tahun ini untuk rencana bisnis.

Akan tetapi, jika ditelisik lebih jauh, Bank Mandiri telah selangkah lebih maju ketimbang BRI. Mandiri telah berencana untuk mengakuisisi sejumlah bank yang tengah memiliki masalah seperti keinginan BI dalam menyehatkan bank-bank 'sakit'.

Bank Mandiri memiliki dua anak perusahaan, yakni Bank Sinar Harapan Bali, yang khusus bergerak di segmen mikro, dan Bank Syariah Mandiri yang bergerak di segmen syariah.

Di sisi lain, jajaran direksi BTN yang tengah menduduki kursi kepemimpinan juga sebagian besar eks-Bank Mandiri. Maryono sebagai bankir di Bank Mandiri pada 1999-2007 kini menjabat Dirut sejak Desember 2012.

Mantan Dirut Bank Mutiara ini diangkat sebagai Dirut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 28 Desember 2012 menggantikan Iqbal Latarno.

Jebolan Sarjana Ekonomi Universitas Diponegoro pada 1981 ini mengawali kariernya di PT Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) yang kemudian dimerger menjadi Bank Mandiri. Posisinya terkahir sebagai Executive Vice President/Group Head Jakarta Network Group di Bank Mandiri.

Mansyur S. Nasution, Direktur BTN, juga merupakan 'alumni' Bank Mandiri. Sebelumnya dia menjabat sebagai Executive Vice President Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri hingga Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri.

Hanya Irman Alvian Zahiruddin Tandjung yang bukan 'alumni' Bank Mandiri. Dia sebelumnya menjabat sebagai Managing Director Bank Permata pada 2002-2006.

Terlebih lagi, saat ini Mantan Direktur Utama Bank Mandiri Agus D.W. Martowardojo menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. Namun, kewenangan BI atas industri perbankan kini dipegang oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Akan tetapi, pada 10 Desember 2013, Agus Martowardojo tidak meloloskan empat calon direksi BTN dalam uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test. Salah satu alasannya karena permasalahan kredit bermasalah (NPL).

Kini BTN hanya dikendalikan oleh tiga orang direksi yakni Maryono (Dirut), Irman A. Zahiruddin (Direktur), dan Mansyur S. Nasution (Direktur). 

Adapun 4 direksi yang tidak lolos sebelumnya telah menjabat di jajaran direksi BTN. Mereka adalah Evi Firmansyah (Wakil Direktur Utama), Saut Pardede (Direktur), Mas Guntur Dwi S. (Direktur), dan Poernomo (Direktur).

Lantas, siapakah yang akan berhasil ‘meminang’ BTN?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper