Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Berpeluang Impor Minyak dari Rusia

Indonesia berpeluang merealisasikan rencana impor minyak dari pemerintah Rusia, meskipun sampai saat ini antar kedua negara belum terdapat kerja sama yang riil dalam hal tersebut.

Bisnis.com, MOSKWA—Indonesia berpeluang merealisasikan rencana impor minyak dari pemerintah Rusia, meskipun sampai saat ini antar kedua negara belum terdapat kerja sama yang riil dalam hal tersebut.

Duta Besar Indonesia untuk Rusia Djauhari Oratmangun mengatakan pemerintah Indonesia senantiasa terbuka dalam upaya peningkatan kerja sama dalam segala bidang, termasuk di dalam sektor minyak dan gas (migas).

“Kemungkinan tersebut [rencana impor minyak dari Rusia] dapat saja direalisasikan,” terangnya di Moskwa, Jumat, (30/5/2014).

Mengenai rencana impor minyak dari Rusia tersebut, Djauhari selaku Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Moskwa menjelaskan selalu memberikan informasi terkini mengenai peluang bisnis tersebut ke kementeerian terkait, pengusaha nasional, dan stake holders di Indonesia.

“KBRI Moskow juga mendorong pihak-pihak nasional tersebut untuk berpartisipasi langsung dan melihat opportunity  yang ada melalui keikutsertaan dalam berbagai kegiatan pameran, forum dan sebagainya di Rusia yang terkait dengan pengembangan industri migas,” katanya.

Selain migas, kata Djauhari, secara khusus pebisnis Rusia juga tertarik untuk berinvestasi di sektor seperti pertambangan dan infrastuktur. Begitu juga investasi di bidang pariwisata dan properti.

“Disamping itu, Indonesia yang saat ini menduduki peringkat 10 largest economy berdasarkan data World Bank, dengan konsumsi domestik dan produktivitas yang terus meningkat, juga menarik bagi sejumlah pebisnis Rusia sebagai pasar potensial,” paparnya.

Oleh karena itu, baik pelaku bisnis Rusia maupun pelaku bisnis internasional dan investor saat ini melihat Indonesia sebagai pasar yang substansial dengan populasi dan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki.

Sebelumnya, pada Mei 2013 Hatta Rajasa saat masih menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pernah menyatakan ketertarikannya untuk bekersama di bidang energi terutama sektor minyak bumi dengan Republik Tatarstan di Rusia.

Menurutnya, Rusia merupakan salah satu penghasil minyak terbesar dan bisa diajak bekerjasama dalam hal keamanan energi.

Untuk diketaui, kerja sama perdagangan kedua negara mengalami kecenderungan meningkat dengan nilai volume perdagangan sebesar US$3,24 Milyar pada 2013.

Dari raihan tersebut, pada 2013 total nilai ekspor Indonesia ke Rusia mencapai US$930,3 juta, meningkat dari US$867,3 juta pada 2012, sedangkan impor dari Rusia sebesar US$2,59 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Winda Rahmawati
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper