Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPSLB Bank BJB Tunjuk Ahmad Irfan Sebagai Direktur Komersial

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (Bank BJB) menunjuk Ahmad Irfan sebagai Direktur Komersial Bank BJB.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG—Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (Bank BJB) menunjuk Ahmad Irfan sebagai Direktur Komersial Bank BJB.

Sebelumnya, Ahmad Irfan sudah dinyatakan lulus fit and proper test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ahmad Irfan sekarang ini mendampingi direksi terdahulu yang juga lulus fit and proper test, Zaenal Aripin yang kini masih menjabat Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko.

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank BJB Zaenal Aripin mengatakan RUPS LB yang digelar Selasa (1/7/2014) juga mengamatkan seluruh kursi direksi harus terisi seluruhnya pada November 2014.

Menurut Zaenal, sesuai dengan AD/ART Bank BJB, direksi yang diusulkan pada RUPS LB nantinya juga harus lulus fit and proper test OJK. “Oleh karena itu akan ada RUPS LB lanjutan untuk pemenuhan jajaran direksi Bank BJB,” katanya.

Adapun 4 posisi direksi yang masuk kosong yaitu direktur utama, direktur konsumer, direktur treasury & international, dan direktur operasi.

Zaenal mengatakan untuk pengajuan nama-nama calon direksi baru akan dijaring dan diseleksi oleh Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) yang nantinya akan diserahkan kepada OJK terlebih dahulu untuk menjalani fit and propert test.

“Prosesnya tentunya sesegera mungkin, tapi itu akan dilakukan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi,” ujarnya.

Direktur Komersial Bank BJB Ahmad Irfan mengatakan pihaknya segera segera melakukan konsolidasi untuk akselerasi kinerja sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

Menurut Ahmad, pihaknya akan berkonsolidasi dan melakukan sejumlah perbaikan untuk mencapai target-target perusahaan. “Yang jelas, pencapaian target kami sesuaikan dengan kondisi perbankan secara nasional,” ujarnya.

Ahmad mengatakan Rencana Bisnis Bank BJB 2014 sudah mengalami perubahan seiring dengan kondisi perbankan nasional. Menurutnya, rata-rata NIM perbankan nasional juga turun akibat likuiditas pada tahun sebelumnya.

Oleh karena itu, pihaknya juga akan fokus pada penekanan kredit macet atau NPL disamping tentunya masih tetap ekspansi kredit untuk multifinance, sindikasi, dan APBN, dan APBD.

Sementara itu, Pemimpin Divisi Corporate Secretary Agus Mulyana mengatakan pertumbuhan ekonomi makro yang sedikit melambat berpengaruh pula pada perlambatan penyaluran kredit.

Oleh karena itu, katanya, Bank BJB akan menyesuaikan pertumbuhan kreditnya pada semester II/2014. “Selain itu, Bank BJB menerapkan kebijakan untuk menekan NPL yang dikhawatirkan akan terus meningkat khususnya pada kredit produktif.”

Selain itu, katanya, Bank BJB juga senantiasa akan menerapkan prinsip kehati-hatian khususnya terhadap penyaluran kredit maupun pengelolaan bisnis secara good corporate governance (GCG).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper