Bisnis.com, JAKARTA--Kuatnya elektabilitas kedua pasang kandidat calon presiden kian membuat pasar wait and see. Tak hanya itu, pendukung kedua calon presiden makin sering menyuarakan dan membela kandidat yang dipilih.
Sebelumnya, Presiden SBY memberikan tujuh instruksi kepada jajaran Polri dan TNI dalam rangka pengamanan Pilpres, guna mengantisipasi kecemasan dari berbagai pihak kalau terjadi gangguan keamanan.
Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede mengatakan potensi ricuh dapat diminimalisir oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Polri.
"Menurut pengalaman Indonesia, pemilu legislatif dan presiden belum pernah terjadi ricuh yang bersifat nasional," ungkapnya, Sabtu (5/7/2014).
Besar kemungkinan, kondisi keamanan pemilu akan berdampak pada kondisi pasar domestik. Apalagi Indonesia belum pernah menjalakan pemilihan umum yang ricuh, bila ketidak amanan muncul, hal itu akan berdampak pada Indonesia yang memegang peranan penting di pasar Asia.
Sebelumnya, Bawaslu telah mengingatkan pada tim pasangan calon presiden dan wakil presiden menjaga masa tenang dari segala bentuk kampanya.
Selain itu, Bawaslu juga menghimbau kepada para relawan agar tidak melakukan kampanye terselubung, black campaign dan negative campaign pada masa tenang. Adapun pemilihan presiden dan wakil presiden RI akan digelar pada 9 Juli 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel