Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI ASURANSI: Strategi Investasi Perlu Ditinjau Teratur

Bisnis.com, JAKARTABerakhirnya tingkat suku bunga global yang rendah di negara maju secara bertahap akan berdampak pada iklim investasi dan prospek inflasi di negara berkembang. Kondisi ini mengharuskan perusahaan asuransi di ASEAN meninjau strategi investasi secara teratur.
 Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Berakhirnya tingkat suku bunga global yang rendah di negara maju secara bertahap akan berdampak pada iklim investasi dan prospek inflasi di negara berkembang. Kondisi ini mengharuskan perusahaan asuransi di ASEAN meninjau strategi investasi secara teratur.

Hal tersebut tertuang dalam laporan A.M Best tentang pasar Asuransi ASEAN hingga Juni 2014. “Perusahaan asuransi harus secara teratur meninjau strategi dan alokasi investasi mereka dalam kondisi ekonomi dengan inflasi yang berubah-ubah,” tulis A.M Best dalam laporannya seperti dikutip Minggu (6/7/2014).

Menurut laporan tersebut, menguatnya hubungan ekonomi antara negara-negara ASEAN dengan pasar utama lainnya di Asia mengakibatkan pasar ASEAN semakin terbuka terhadap fluktuasi global dan ketidakpastian ekonomi.

Volatilitas ini membawa peningkatan risiko inflasi bagi negara-negara ASEAN, khususnya Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Hal tersebut, menurut A.M Best akan memberi dampak pada industri asuransi di negara tersebut.

Seperti diketahui, inflasi pada 2013 memberi dampak pada menurunnya hasil investasi sejumlah perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis dari 10 laporan keuangan perusahaan asuransi jiwa raksasa di Indonesia yang dirilis pada akhir April lalu, delapan perusahaan patungan  mencatatkan penurunan hasil investasi.

Perusahaan asuransi jiwa dengan aset terbesar di Indonesia, PT Prudential Indonesia Assurance, mencatatkan penurunan hasil investasi sebesar 111,19% menjadi minus Rp395,03 miliar pada 2013 dibandingkan dengan Rp3,52 triliun pada 2012.

Perusahaan asuransi jiwa lainnya, PT Asuransi Allianz Life Indonesia juga mengalami penurunan kinerja hasil investasi. Pada tahun lalu, hasil investasi mencapai Rp353,664 miliar atau turun 76,2% dibandingkan dengan Rp1,48 triliun pada 2012.

Penurunan hasil investasi tersebut berlanjut pada kuartal I/2014. Berdasarkan laporan kinerja industri asuransi jiwa kuartal I/2014 yang dipublikasikan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), hasil investasi mengalami penurunan sebesar 18% dibandingkan dengan kuartal I/2013.

Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim mengatakan sejak semester II tahun lalu, sejumlah instrumen investasi dalam keadaan yang tidak begitu baik. Menurutnya, awal tahun sempat membaik, tetapi kemudian melambat lagi karena kesibukan politik.

Dari total 46 perusahaan anggota AAJI, tercatat hasil investasi sebesar Rp11,93 triliun. Sedangkan pada kuartal I/2013, hasil investasi berada di angka Rp14,55 triliun.

A.M Best menyatakan prospek inflasi juga akan memengaruhi strategi underwriting, tidak hanya untuk perusahaan asuransi jiwa tetapi juga asuransi umum. “Ke depannya, asuransi non-jiwa juga harus hati-hati mengelola dampak pasti dari biaya klaim,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper