Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran KPR Bank Permata Diperkirakan Melambat

Direktur Retail Banking PT Bank Permata. Tbk, Bianto Surodjo mengungkapkan sepanjang semester I/2014 penyaluran KPR/KPA perseroan mengalami perlambatan dari periode sebelumnya.

Bisnis.com, JAKARTA—Direktur Retail Banking PT Bank Permata. Tbk, Bianto Surodjo mengungkapkan sepanjang semester I/2014 penyaluran KPR/KPA perseroan mengalami perlambatan dari periode sebelumnya.

Hal itu menurutnya disebabkan kondisi perekonomian yang melemah dan regulasi baru yang diluncurkan pemerintah pada kuartal akhir tahun lalu.

“Tahun ini, KPR maupun kredit lainnya mengalami perlambatan. Perkiraan kami untuk total pertumbuhan kredit sekitar 15% tidak jauh berbeda dengan perkiraan pertumbuhan industri,” tulisnya melalui surat elektronik, Selasa (8/7).

Agar pertumbuhan bisa digenjot, perseroan memfokuskan pada winning industry untuk sektor SME, yang masih memiliki prospek bagus dalam situasi ekonomi yang tidak kondusif. Serta meningkatkan kemampuan, kecepatan dan reliabilitas pelayanan nasabah di kredit sektor ritel.

Dia menyebutkan meski mengalami perlambatan, sumbangsih sektor KPR/KPA terhadap total penyaluran kredit Bank Permata tahun ini masih mendekati 20%.

Sementara itu, data Bank Indonesia per Mei 2014 terjadi peningkatan pertumbuhan penyaluran KPR/KPA dari 20,8% (yoy) pada April menjadi 25,0%. Total kredit yang disalurkan sebesar Rp301,5 triliun dari bulan sebelumnya yang hanya Rp285,7 triliun.

Dari jumlah itu, pembiayaan perbankan masih didominasi oleh bank persero dengan pangsa pasar mencapai 49,5%. Kelompok bank tersebut menyalurkan kredit mencapai Rp149,3 triliun atau tumbuh 31,8%.

Untuk sektor properti, kinerja kredit masih stabil dengan pertumbuhan 23,3% (yoy) relatif sama dengan bulan April. Penyaluran kredit di sektor ini mencapai Rp500,2 triliun dengan pangsa pasar 14,6%.

Bertahannya pertumbuhan penyaluran kredit sektor properti bersumber dari perlambatan kredit konstruksi dan real estate yang hanya tumbuh 18,5% (yoy) dan 24,6% (yoy). Jauh lebih rendah dibandingkan April yang masih tumbuh 24,2% untuk kredit konstruksi dan 31,8% kredit real estate.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper