Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILPRES 2014: Pasar Masih Percaya Kondisi Indonesia

Walau ketidakpastian politik masih membayangi pasar, pengamat menilai pasar asing masih percaya terhadap kondisi di Indonesia. Aliran dana asing masih berpotensi besar masuk saat presiden baru sudah ditetapkan.
Hasil pemilu memang akan berpengaruh tetapi sifatnya hanya sementara. /bISNIS.COM
Hasil pemilu memang akan berpengaruh tetapi sifatnya hanya sementara. /bISNIS.COM

 

Bisnis.com, JAKARTA - Walau ketidakpastian politik masih membayangi pasar, pengamat menilai pasar asing masih percaya terhadap kondisi di Indonesia. Aliran dana asing masih berpotensi besar masuk saat presiden baru sudah ditetapkan.

 

Helmi Arman, Country Economist Citibank Indonesia mengatakan investor takkan kabur karena isu politik yang berkembang belakangan ini.

 

"Pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih cukup bagus, termasuk di antara negara emerging market, saya rasa investor enggak akan kabur," katanya, Selasa (15/7/2014).

 

Dia meyakini potensi konflik akibat pemilu sangat kecil. Menurutnya aliran dana investasi akan kembali menguat pada kuartal IV/2014 saat presiden dan wakil presiden sudah ditentukan secara pasti.

 

Senada, pakar politik dari Universitas Indonesia Ikrar Nusa Bhakti mengatakan asing masih mempercayai Indonesia. "Kepercayaan terhadap kondisi politik Indonesia masih sangat kuat," ungkapnya.

 

Hal ini terbukti dari pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terus menanjak bahkan menembus level Rp5.000. Kemarin IHSG ditutup menghijau 0,99% menjadi Rp5.070,82.

 

Ikrar menilai kekacauan hasil pemilu dan chaos yang dikahawatirkan takkan terjadi. Dalam kacamatanya secara historis pemilu di Indonesia selalu aman sejak diselenggarakan pertama kali pada 1955.

 

Terlebih, dalam sisa kepemimpinannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan memastikan bahwa transisi berjalan mulus.

 

Helmi mengatakan hasil pemilu memang akan berpengaruh tetapi sifatnya hanya sementara. Namun, dalam jangka panjang pasar akan lebih berfokus pada kondisi fundamental perekonomian Indonesia. "Itu yang bisa membalikkan sentimen positif dari kepastian politik," katanya.

 

Menurutnya, salah satu langkah yang harus dilakukan pemerintah adalah menyediakan fasilitas berupa insentif fiskal untuk menggenjot investasi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper