Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTPN Alami Penurunan Laba 10%

PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk. (BTPN) membukukan laba sebesar Rp996 miliar pada semester I/2014. Laba itu turun 10% jika dibandingkan dari perode yang sama tahun lalu di mana perseoran mencatat laba sebesar Rp1,1 triliun.
DPK pada semester I/2014 tumbuh 10% atau sebesar Rp52,7 triliun. /Bisnis.com
DPK pada semester I/2014 tumbuh 10% atau sebesar Rp52,7 triliun. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk. (BTPN) membukukan laba sebesar Rp996 miliar pada semester I/2014. Laba itu turun 10% jika dibandingkan dari perode yang sama tahun lalu di mana perseoran mencatat laba sebesar Rp1,1 triliun. Penurunan pendapatan itu dipengaruhi perlambatan ekonomi yang mempengaruhi kinerja intermediasi perseroan.

Jerry Ng, Direktur Utama BTPN mengatakan semester I/2014 ditandai dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi sehingga menjadi tantangan bagi fungsi intermediasi perbankan. Perseroan mengambil langkah meningkatkan cadangan likuiditas, menjaga kualitas kredit, dan mengelolah bunga serta beban oprasional secara cermat.

"BTPN fokus melakukan hal fundamental secara konservatif dan prudent dengan tetap mencermati situasi pasar," ujarnya dalam siaran tertulis yang diterima Bisnis, Senin (21/7).

Jerry menuturkan penyaluran kredit BTPN pada semester I/2014 tumbuh 15% dibandingkan dengan peride yang sama tahun lalu. Perseroan pada paruh pertama tahun ini menyalurkan kredit sebesar Rp50 triliun. Kredit BTPN tumbuh tipis dari triwulan I/2014 sebelumnya yang sebesar Rp47 triliun.

Dia melanjutkan dana masyarakat (DPK) pada semester I/2014 tumbuh 10% atau sebesar Rp52,7 triliun. Jumlah itu tumbuh 6% dari triwulan I/2014. Kondisi kredit yang tumbuh lebih tinggi dari DPK menyebabkan rasio intermediasi (loan to deposit ratio/LDR) perseroan berada pada level 95%.

Namun, Dia mengklaim jika memperhitungkan pendanaan dari obligasi, maka rasio likuiditas akan berada pada level 85%. "Jika memperhitungkan obligasi maka rasio likuiditas kami 85%, atau masih sehat dan kuat," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper