Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I, Laba Bersih BNI Tumbuh 15,4%

PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) laba bersih sebesar Rp4,94 triliun pada semester I/2014. Jumlah itu tumbuh 15,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp4,28 triliun.
Salah satu counter Bank BNI. Laba bersih tumbuh 15,4% pada semester I.
Salah satu counter Bank BNI. Laba bersih tumbuh 15,4% pada semester I.

Bisnis.com,JAKARTA—PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) laba bersih sebesar Rp4,94 triliun pada semester I/2014. Jumlah itu tumbuh 15,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp4,28 triliun.

Pencapaian itu ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan non bunga.

Gatot M Suwondo, Diretur Utama BNI mengatakan pendapatan bunga bersih tumbuh 20,9% (yoy) atau sebesar Rp10,75 triliun dari posisi pada tahun sebelumnya sebesar Rp8,89 triliun, sementara pendapatan non bunga tumbuh 5,4% (yoy) atau sebesar Rp4,80 triliun dari posisi sebelumnya Rp4,56 triliun.

“Tahun ini kami targetkan pertumbuhan konservatif karena telah mempertimbangkan kondisi ekonomi yang tumbuh pada kisaran 5,2% hingga 5,4%. Sejauh ini, kami masih pada jalur yang tepat,” ujarnya di Jakarta, Kamis (24/7/2014).

Gatot menjelaskan kredit perseroan pada paruh pertama sebesar Rp257,53 triliun, tumbuh 15,7% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp222,65 triliun. Kinerja dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat 19,1% atau sebesar Rp314,19 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp263,82 triliun.  

Pertumbuan DPK yang lebih tinggi dari kredit menyebabkan rasio intermediasi berada pada level 80,3% turun dari posisi sebelumnya sebesar 84%. Perseroan tercatat juga mampu menurunakan non performing loan/NPL menjadi 2,2% dari posisi semester I/2013 pada level 2,6%.

“Pertumbuhan DPK dan  kredit menyebabkan aset kami meningkat menjadi Rp407,82 triliun, tumbuh 18,6% karena pada semester I/2013 aset kami sebesar Rp343,79 triliun,” jelasnya.

Untuk semester II/2014, Gatot mengatakan perseroan menargetkan pertumbuhan double digit untuk laba. Target itu dinilai dapat tercapai walaupun dalam situasi likuiditas yang ketat. Pasalnya, perseroan akan tetap menjaga net interest margin/NIM pada kisaran 5,7% hingga 6%.

Untuk penyaluran kredit, perseroan tetap akan fokus pada 8 sektor unggulan sebagai sasaran. Pada semester I/2014 total penyaluran kredit kepada 8 sektor unggulan mencapai Rp1,92,34 triliun meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp164,11 triliun.

Sejalan dengan itu, manajemen menargetkan akan memperbesar pangsa kredit modal kerja, sedangkan kredit investasi diperkecil.  “Untuk kredit investasi, para nasabah kami dorong untuk memanfaatkan pasar modal baik berupa IPO, penerbitan obligasi atau lainnya. “

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper