Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa nilai impor Indonesia pada Juni 2014 naik 6,44% menjadi US$15,72 miliar, sementara itu impor pada Mei 2014 tercatat US$14,78 miliar.
"Nilai impor Juni 2014 mencapai US$15,72 miliar atau naik 6,44% jika dibandingkan Mei 2014 dan naik 0,54% dibandingkan dengan Juni 2013," kata Kepala BPS, Suryamin kepada pers di Jakarta, Senin (4/8/2014).
Suryamin mengatakan impor non-migas pada Juni 2014 sebesar US$12,33 miliar, naik 11,41 % dibandingkan Mei 2014, dan jika dibandingkan Juni tahun lalu, mengalami kenaikan sebesar 1,83 %.
"Untuk impor migas mencapai US$3,39 miliar atau mengalami penurunan 8,42% dibandingkan Mei untuk tahun yang sama, dan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2013 tercatat mengalami penurunan sebesar 3,86%," kata Suryamin.
Peningkatan impor tersebut diakibatkan meningkatnya nilai impor non-migas sebesar US$1,26 miliar atau 11,41%, meskipun impor migas mengalami penurunan US$312,0 juta atau sebesar 8,42%.
Penurunan impor migas tersebut dipicu oleh turunnya nilai impor minyak mentah sebesar US$135,4 juta atau 10,44%, hasil minyak sebesar US$143,8 juta atau 6,60%, dan gas sebesar US$32,8 juta atau 14,10%.
Nilai impor non-migas terbesar pada Juni 2014 untuk golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$2,42 miliar, naik 18,22% dibandingkan dengan golongan barang yang sama pada Mei 2014.
Untuk negara pemasok barang impor non-migas terbesar, China berada di urutan pertama dengan nilai US$2,66 miliar atau 21,56%, Jepang US$1,53 miliar atau 12,42 %, Thailand US$0,94 miliar atau 7,65%.
Impor non-migas dari Asean mencapai 22,29 %, adapun Uni Eropa hanya 9,28%. Nilai impor selama Januari-Juni 2014 turun khususnya untuk golongan barang konsumsi 2,12%, bahan baku penolong 4,57%, dan barang modal 6,30%, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Secara kumulatif, nilai impor Januari-Juni 2014 mencapai US$89,98 miliar atau turun 4,70 % dibanding dengan periode yang sama 2013. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas US$21,80 miliar atau turun 1,42% dan impor non-migas US$68,18 miliar atau turun 5,70%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel