Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan momen pergantian direksi bank BUMN pada tahun depan dapat menjadi kunci konsolidasi perbankan BUMN. Adapun direksi bank BUMN yang bakal berakhir masa jabatanya pada tahun depan ialah BNI.
"Direksi bank BUMN, BNI habis tahun depan. Menurut prosedur harus dicari calong penggantinya sekarang, tetapi saya mengusulkan itu menjadi momentum konsolidasi," ujar Dahlan di Jakarta, Kamis (7/8/2014).
Dahlan menuturkan momentum pergantian direksi akan menjadi momentum konsolidasi sesuai dengan keinginan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurutnya, konsolidasi memiliki banyak hambatan dan salah satu penghambat utama ialah direksi.
Memanfaatkan momen pergantian direksi itu, Dahlan mengusulkan untuk tidak mengangkat direksi baru, tetapi langsung membicarakan konsolidasi.
"Misalnya Dirut BNI yang sekarang bisa menjadi komisaris utama di bank konsolidasi nanti. Ini sekadar saran karena saya kan sudah berakhir. Ini sebaiknya dimanfaatkan sebaikknya," ujarnya.
Dahlan melanjutkan para direksi baru perseroan harus seorang yang mendukung konsolidasi perbankan. Dahlan mengklaim ide konsolidasi sudah sepaham dengan apa yang disampaikan Menko dan OJK.
"Saya cocok, dan semua orang pintar pasti mengatakan itu," ujarnya.
Dikutip dari situs resmi BNI, Gatot M Suwondo diangkat menjadi Direktur Utama BNI pada 6 Februari 2008, bersama dengan Felia Salim, Direktur Keuangan Yap Tjay Soen, Direktur Business Banking Krishna R Suparto, Direktur Hukum dan Kepatuhan Ahdi Jumhari Ludin, Direktur Treasuri dan FI Suswoko Singoastro.
Sementara itu, Direktur Operasi dan TI Honggo Widjojo K, Direktur Risiko Sutanto, Direktur Jaringan dan Layanan Adi Setianto, serta Direktur Konsumer dan Ritel Darmadi Sutanto diangkat dalam RUPS 12 Mei 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
