Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chatib: Subsidi BBM Dipangkas Defisit Bisan Ditekan

Menteri Keuangan M. Chatib Basri memproyeksikan potensi defisit APBN 2015 bisa ditekan hingga ke bawah 1,5% jika pemerintah baru berani memangkas subsidi BBM.
Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Keuangan M. Chatib Basri memproyeksikan potensi defisit APBN 2015 bisa ditekan hingga ke bawah 1,5% jika pemerintah baru berani memangkas subsidi BBM.
 
Chatib menilai pembatasan subsidi BBM akan memberikan pemerintah ruang fiskal yang lebih bebas dan leluasa.
 
"Kalau [APBN] baseline itu pada range 1,7%--2,5%. Tapi nanti kalau kemudian pemerintah baru menurunkan subsidi BBM defisitnya bisa di bawah 1,7% bahkan bisa di bawah 1,5%," katanya saat ditemui usai pelantikan pejabat kemenkeu, Selasa (12//2014).
 
Dalam postur anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) 2014 pemerintah dan DPR menyepakati subsidi BBM senilai R246,5 triliun dengan total volume BBM mencapai 46 juta kilo liter.
 
Tahun ini, tak beda jauh seperti tahun-tahun anggaran sebelumnya, pemerintah menargetkan defisit APBN ada di kisaran 2,4%. Berdasarkan undang-undang, defisit anggaran tak boleh melebihi 3%.
 
Chatib menilai, pelebaran ruang fiskal yang paling mungkin dan mudah dilakukan memang dengan memangkas subsidi BBM. "Ada yang lain, tapi kenapa mesti cari yang lain kalau cukup efisien dari subsidi BBM," katanya.
 
Dia menambahkan asumsi defisit 1,5% ke bawah itu bisa direalisasikan jika dana subsidi tak digunakan untuk ekspansi fiskal. "Uangnya digunakan untuk mengurangi defisit," ucapnya.
 
Namun, jika pemerintah menghendaki ekspansi fiskal pemerintah bisa menjaga defisit tetap di level 1,7%--2,4%. "Uangnya dipakai bangun infrastruktur," kata Chatib.
 
Dia lantas mengilustrasikan saat ini dengan produk domestik bruto senilai Rp10.000 triliun, setiap defisit anggaran 0,1% hal itu berarti memangkas nilai PDB sebesar Rp10 triliun. Maka, jika defisit kian kecil PDB bisa makin digenjot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper