Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia menilai sosialisasi penggunaan enam digit pin pada kartu kredit belum optimal. BI mendorong perbakan untuk melakukan kampanye masif guna menerapkan penggunaan pin enam digit pada kartu kredit yang akan mulai berlaku pada 1 Januari 2015.
Deputi Direktur Departemen Kebijakan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Yura Djalins mengatakan penggunaan enam digit harus segera diantisipasi oleh nasabah sehingga perbankan memiliki tanggung jawab untuk mensosialisasikan hal itu.
“Perlu adakan kampanye yang masih karena akan berlaku mulai 1 Januari 2015. Itu kan pas tahun baru, jangan tiba-tiba nasabah kaget karena tidak bisa bertransaksi padahal sedang berlibur,” ujarnya di Jakarta, Senin (18/8/2014).
Yura mengatakan para pengguna kartu kredit saat ini belum banyak memiliki pin tetapi masih menggunakan tanda tangan. Padahal penggunaaan enam pin bertujuan menjamin keamanan transaksi dan mengindari kartu kredit digunakan oleh orang lain yang bukan pemilik kartu kredit.
Menurutnya perbankan sudah berupaya dengan mengingatkan nasabah melalui slip tagihan kartu kredit, tetapi tidak banyak nasabah yang menghiraukan. Untuk itu, kampanye masif kepada pengguna kartu kredit sangat diperlukan.
“Sekarang sistemnya penjaga toko percaya saja dengan bukti paraf tetapi kalau dengan pin akan lebih aman,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
