Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Mandatori Persempit Gerak Pemerintah

Meski pemerintah menegaskan rancangan anggaran bersifat baseline, anggaran mandatori nyatanya menyita porsi RAPBN 2015 hingga 34%. Hal ini dianggap mempersempit ruang bagi pemerintah baru untuk bermanuver.
Bisnis.com, JAKARTAMeski pemerintah menegaskan rancangan anggaran bersifat baseline, anggaran mandatori nyatanya menyita porsi RAPBN 2015 hingga 34%. Hal ini dianggap mempersempit ruang bagi pemerintah baru untuk bermanuver.
 
Data dari of Reform on Economics (Core) Indonesia menyebutkan dalam rentang 2009-2013 alokasi belanja modal rata-rata hanya sebesar 11% dari total belanja negara. Adapun dalam RAPBN 2015, total belanja mandatori tercatat senilai Rp675,7 triliun atau 34% dari keseluruhan belanja negara yang mencapai Rp2.019,9 triliun.
 
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Hendri Saparini mengatakan kondisi ini akan menghambat jika pemerintah ingin turut berperan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
 
Dalam kondisi ekonomi domestik yang mengalami perlambatan akhir-akhir ini, dana stimulus melalui peningkatan belanja modal semestinya ditingkatkan, ungkapnya, Rabu
(20/8/2014).
 
Dana mandatori adalah dana yang besarannya terhadap total APBN sudah ditentukan, yang terdiri atas anggaran pendidikan 20%, kesehatan 5%, dana perimbangan 260%, dan dana otonomi khusus 2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper