Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang MEA, Bank Mandiri Pilih Perkuat Pasar Lokal

PT Bank Mandiri Tbk mengindikasikan akan memperkuat pasar dalam negeri jelang diberlakukannya Asean Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) untuk perbankan pada 2020.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Mandiri Tbk mengindikasikan akan memperkuat pasar dalam negeri jelang diberlakukannya Asean Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) untuk perbankan pada 2020.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan pasar dalam negeri harus lebih dahulu diprioritaskan sebelum melakukan ekspansi ke mancanegara. Meski kebutuhan ekspansi diperlukan untuk menunjukkan eksistensi perbankan Tanah Air.

“Harus bertahap, ekspansi ke luar negeri bukan untuk besarin pasar seperti industri yang lain. Jangan sampai sibuk ekspansi, tetapi pasar dalam negeri terabaikan dan direbut semua perbankan asing. Sekarang ini lagi trade war, pasar Indonesia jadi incaran,” ujarnya di Jakarta, awal pekan ini.

Menurutnya, Bank Mandiri tidak mau buru-buru menggarap pasar global sementara pasar di dalam negeri sendiri belum tergarap maksimal.

“Jangan buru-buru lah, harus secara bertahap, luar negeri iya tetapi yang di dalam dikuatkan dulu, pasar utama itu justru di Indonesia,” katanya.

Dia menuturkan diberlakukannya MEA pada 2020 mendatang, bank-bank asing akan memprioritaskan mengejar pasar Indonesia. Selain itu baru pasar Vietnam, Filipina dan Myanmar yang juga terbilang besar.

Untuk bersaing, dia menegaskan bank-bank BUMN harus diperkuat modalnya untuk bisa memaksimalkan pasar lokal.

Selain itu juga diperlukan regulasi yang membedakan antara bank lokal dan bank asing, sehingga kepemilikan aset bank oleh asing di Indonesia bisa dikurangi.

Budi menyebutkan kepemilikan aset bank di Indonesia oleh asing mencapai 28,8%, padahal hampir di seluruh negara, kepemilikan asing di industri perbankan rata-rata hanya di bawah 5%.

“Regulasi kita [perizinan bank asing] terlalu terbuka, padahal di luar negeri bank-bank kita susah sekali untuk buka cabang,” katanya.

Dia menuturkan kebutuhan bank saat ini adalah bagaimana meningkatkan modal dengan cepat, sehingga bisa bersaing secara sehat dan meraup laba besar. Sebab, persaingan perbankan ke depan ditentukan oleh kekuatan modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper