Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUGI MEMBENGKAK, Dahlan Iskan Instruksikan Garuda Indonesia Gelar RUPSLB

Menteri BUMN Dahlan Iskan menginstruksikan PT Garuda Indonesia Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terkait dengan makin membengkaknya kerugian perusahaan itu.
Menteri BUMN Dahlan Iskan /bisnis.com
Menteri BUMN Dahlan Iskan /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan menginstruksikan PT Garuda Indonesia Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terkait dengan makin membengkaknya kerugian perusahaan itu.

"Garuda ruginya sangat besar. Saya minta Senin (1/9/2014), direksi sudah menyampaikan laporan bagaimana menyelamatkan keuangan perusahaan" kata Dahlan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (28/8/2014).

Menurut Dahlan, kondisi keuangan perusahaan penerbangan "plat merah" tersebut dalam keadaan yang sulit sehingga harus segera ada langkah yang konkrit dari manajemen.

Pada semester I 2014 Garuda membukukan rugi bersih US$211,7 juta atau setara dengan Rp2,3 triliun, membengkak dibandingkan rugi bersih periode sama 2013 sebesar US$10,7 juta.

Sementara rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat US$200,38 juta, melonjak dibandingkan dengan sebelumnya US$11,39 juta.

Salah satu penyebab memburuknya kinerja Garuda adalah rugi selisih kurs yang melonjak tajam menjadi US$12,86 juta dibandingkan dengan US$1,41 juta pada semester I 2013.

Selain itu, beban usaha Perseroan melonjak menjadi 14,75% atau menjadi US$1,9 miliar dari sebelumnya US$1,7 miliar.

Pada kesempatan itu Dahlan juga mengatakan akan ada penggantian Dirut Garuda Emirsyah Satar yang masa tugasnya habis pada Oktober 2014.

Ia mengisyaratkan sudah mengantongi nama-nama calon Dirut Garuda pengganti Emirsyah. "Calonnya bisa dari dalam dan dari luar perusahaan. Sudah disampaikan ke Tim Penilai Akhir," katanya.

Meski begitu Dahlan tidak menyebutkan lebih rinci nama-nama calon yang dimaksud. Ia hanya menyebutkan bahwa keputusannya diserahkan kepada pemerintah.

"Terserah saja. Bisa pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau diputuskan pada pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo," ujar Dahlan.

Saat ini sejumlah nama disebut-sebut bersaing menjadi orang nomor satu di Garuda.

Seorang sumber di Kementerian BUMN menyebutkan, saat ini nama calon sudah mengerucut menjadi tiga nama, Elisa Lumbantoruan (mantan Direktur Garuda Indonesia), Rinaldi Firmansyah (mantan Dirut PT Telkom), dan Arif Wibowo (Direktur Utama Citilink).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper