Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KENAIKAN HARGA BBM: Ini Simulasi Penaikan Harga Oleh Kabinet Jokowi

Setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menolak permintaan Joko Widodo untuk menaikkan harga BBM, Tim Transisi Jokowi-JK mengaku telah memiliki sejumlah opsi.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menolak permintaan Joko Widodo untuk menaikkan harga BBM, Tim Transisi Jokowi-JK mengaku telah memiliki sejumlah opsi.

Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto mengatakan terdapat beberapa simulasi yang akan dibahas bersama presiden dan wakil presiden Jokowi-JK serta sejumlah fraksi partai-partai pendukung untuk tetap menaikan harga BBM.

"Simulasi itu mulai dari menaikan harga di kisaran Rp500, Rp1.000, Rp1.500 hingga Rp3.000. Kemudian ditambahkan simulasi waktu, apakah akan dilakukan bulan November atau bulan lain," paparnya di Kantor Transisi Jl. Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2014).

Simulasi yang digodok Tim Transisi berdasar pada tinjauan kondisi ekonomi makro, juga memperhatikan waktu inflasi yang kerap terjadi yakni pada Desember atau Januari di mana belanja pemerintah melonjak tinggi.

Pihaknya juga melihat kondisi lebaran pada tahun depan mulai bulan Juni yang berdekatan dengan liburan sekolah dan tahun ajaran baru. "Itu semua kalkulasinya sudah dilakukan," katanya.

Simulasi yang dilakukan juga, katanya, menyangkut nilai tukar rupiah. Kemudian juga secara serius pihaknya mensimulasikan tentang bantalan sosial yang harus disiapkan. Karena, kata dia pasti angka kemiskinan akan bertambah pada saat harga BBM itu dinaikkan.

"Yang kami lakukan juga adalah usulan langkah-langkah kebijakan yang harus dilakukan pemerintah, sebelum, saat dan sesudah BBM dinaikkan," paparnya.

Dia menambahkan keputusan tersebut akan dimatangkan terlebih dahulu secara efektif hingga 20 Oktober, karena, katanya otoritas Jokowi-JK di pemerintahan baru dimulai pada tanggal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper