Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UTANG LUAR NEGERI: Perketat Pengelolaan, BI Siapkan Aturan Baru

Untuk mengerem laju utang luar negeri (ULN), Bank Indonesia telah mempersiapkan regulasi baru agar utang tersebut dikelola berdasarkan prinsip kehati-hatian.

Bisnis.com, JAKARTA -- Untuk mengerem laju utang luar negeri (ULN), Bank Indonesia telah mempersiapkan regulasi baru agar utang tersebut dikelola berdasarkan prinsip kehati-hatian.

"Akan ada aturan baru untuk meyakinkan prinsip kesehatan atau kehati-hatian dalam pengelolaan utang luar negeri," ungkap Gubernur BI Agus D. W. Martowardojo di kegiatan Indonesia Banking Expo (IBEX), Kamis (28/8/2014).

Adapun posisi utang luar negeri pada Juni 2014 tercatat US$284,9 miliar, naik tumbuh 10,4% dari posisi US$257,9 miliar pada periode yang sama tahun sebelum. Jika dibandingkan dari tiga bulan sebelumnya, maka utang luar negeri mencatatkan kenaikan hingga US$8,6 miliar atau 3,1% dalam 3 bulan.

Posisi ULN Indonesia pada akhir Juni 2014 terdiri atas ULN sektor publik sebesar US$131,7 miliar atau 46,2% dari total ULN dan ULN sektor swasta US$153,2 miliar atau 53,8% dari total ULN. Posisi ULN kedua sektor tersebut masing-masing meningkat 0,9% dan 5,1% dibandingkan dengan posisi akhir kuartal I/2014 sebesar US$130,5 miliar dan US$145,7 miliar.

Berdasarkan jangka waktu, posisi ULN Indonesia didominasi oleh ULN berjangka panjang sebesar 82,4% dari total ULN atau US$234,8 miliar, meningkat US$5 miliar dibandingkan dengan posisi akhir kuartal I/2014 senilai US$229,8 miliar.

Pada akhir Juni 2014, ULN berjangka panjang sektor publik mencapai US$124,3 miliar atau 94,4% dari total ULN sektor publik, sedangkan ULN berjangka panjang sektor swasta tercatat US$110,5 miliar atau 72,1% dari total ULN swasta.

Sementara itu, ULN berjangka pendek US$50,1 miliar atau 17,6% dari total ULN, meningkat 7,9% dibandingkan dengan posisi akhir kuartal I/2014 sebesar US$46,4 miliar.

Di sisi lain, nominal ULN industri perbankan US$27,1 miliar, tumbuh 16% dari posisi US$23,34 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper