Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Chatib: Likuiditas Bakal Sangat Ketat Tahun Depan

Menteri Keuangan Chatib Basri memberikan sinyal kepada industri perbankan untuk tetap memperhatikan risiko likuiditas, terutama pada tahun depan.
/Antara
/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Keuangan Chatib Basri memberikan sinyal kepada industri perbankan untuk tetap memperhatikan risiko likuiditas, terutama pada tahun depan.

"Likuiditas akan sangat ketat untuk segmen bank besar dan bank kecil," ungkapnya, Kamis (28/8/2014).

Chatib mengungkapkan pada 2015, merupakan tahun berat bagi perekonomian Indonesia. Pasalnya, jika Amerika Serikat menaikkan suku bunga acuan (the Fed Rate) hingga 100 basis poin, likuiditas global juga akan mengetat.

Alasannya, ketika AS menaikkan suku bunga, investor akan mencari imbal hasil lebih tinggi, sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi pembalikan arus modal ke Amerika Serikat.

Dewan Penasihat Perhimpunan Bank-bank Nasional (Perbanas) Raden Pardede mengungkapkan ungkapan Chatib Basri merupakan sinyal kepada industri perbankan agar lebih hati-hati sedari dini.

"Perbankan harus hati-hati, tetapi enggak harus diam," ungkapnya.

Raden mengungkapkan dari riset Perbanas yang dilakukan pada 2007, industri perbankan membutuhkan permodalan yang cukup besar.

Dari hasil riset yang didapat pada 2017 modal Rp80 triliun, pada 2018 dan 2019 masing-masing berkisar Rp120 triliun dan Rp214 triliun. Menurutnya, industri perbankan masih membutuhkan aliran dana dari investor asing untuk mencukupi kebutuhan likuiditas dan modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper