Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NERACA PERDAGANGAN: Pasar Prediksi Defisit Juli Melebar

Pasar memprediksi neraca perdagangan kembali defisit pada Juli 2014. Pola musiman impor yang tinggi menjelang Lebaran dan ekspor yang masih terpengaruh pelemahan harga komoditas menekan kinerja perdagangan pada bulan itu.
Tekanan neraca perdagangan berasal dari impor bahan pangan untuk mengantisipasi kebutuhan Lebaran yang jatuh akhir Juli. /BISNIS.COM
Tekanan neraca perdagangan berasal dari impor bahan pangan untuk mengantisipasi kebutuhan Lebaran yang jatuh akhir Juli. /BISNIS.COM

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar memprediksi neraca perdagangan kembali defisit pada Juli 2014. Pola musiman impor yang tinggi menjelang Lebaran dan ekspor yang masih terpengaruh pelemahan harga komoditas menekan kinerja perdagangan pada bulan itu.

Proyeksi median Bloomberg menyebutkan neraca perdagangan Juli akan defisit US$427 juta. Defisit itu melebar dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya US$305 juta, kendati menyempit dibandingkan dengan Juli 2013 yang mencapai US$2,33 miliar.

Survei yang dilakukan terhadap 12 ekonom itu pun menyebutkan ekspor tumbuh 1,4% (year on year), sedangkan impor terkoreksi 10%.

Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan tekanan neraca perdagangan berasal dari impor bahan pangan untuk mengantisipasi kebutuhan Lebaran yang jatuh akhir Juli. Tekanan lainnya, berasal dari impor minyak.

"Di sisi lain, ekspor nonmigas kita belum bergerak karena harga komoditas masih lemah. Harga CPO [minyak sawit mentah] turun. Batu bara juga sama. Itu yang membuat defisit," katanya, Jumat (29/8/2014).

Secara tahunan, David memprediksi ekspor hanya bertumbuh 0,6% atau relatif rendah jika melihat performa tahun-tahun sebelumnya. Dia melihat belum cukup ada pemulihan permintaan global.

Di sisi lain, impor terkontraksi 10,3% seiring dengan pengetatan moneter yang membuat investasi melambat dan pada gilirannya menurunkan impor barang modal dan bahan baku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper