Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPS: Kredit Bermasalah Bank Menengah dan Besar Meningkat

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebutkan kualitas kredit bermasalah bank menengah dan bank besar meningkat.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebutkan kualitas kredit bermasalah bank menengah dan bank besar meningkat.

LPS mencatat non performing loan/NPL gross bank menengah pada Mei 2014 berada pada level 3,85% atau tumbuh 60,16% (y-o-y). Setali tiga uang, NPL gross bank besar juga tercatat meningkat yakni pada level 2,40% atau tumbuh 54,91%.

Kepala Divisi Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS Doddy Ariefianto mengatakan pemburukan kualitas kredit bank menengah dan bank besar terjadi karena dua hal yakni pertama, bank menengah-besar banyak menyalurkan pembiayaan sektor perdagangan yang pada tengah tahun ini kualitas NPL-nya tumbuh tinggi.

Menurutnya, hal serupa tidak terjadi pada bank kategori sangat besar karena lebih menyasar sektor manufaktur, pertanian, pertambangan dan sektor lainnya yang kualitas kreditnya masih cukup baik.

Kedua, bank menengah dan besar termasuk aktif meneruskan biaya dana kepada debitur sehingga kualitas kredit memburuk. LPS mencatat biaya dana untuk seluruh DPK dari bank menengah misalnya pada Mei 2014 naik sekitar 150 bps secara y-o-y.

"Bank Indonesia sudah tetapkan BI Rate pada akhir tahun kemarin tapi sistem perbankan belum sepenuhnya push itu ke debitur sehingga NIM mereka turun. Biaya dana bank menengah kalau hanya mengihutung deposito saja mungkin naik sekitar 200 bps secara year-on-year,” katanya ketika dihubungi Bisnis, Senin (1/9/2014).

Adapun, bank katogori menengah menurut LPS ialah bank dengan aset sebesar Rp10 triliun hingga Rp25 triliun, sementara bank katogori besar memiliki aset antara Rp25 triliun hingga Rp100 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan semester I/2014 NPL gross beberapa bank kategori menengah dan besar meningkat. PT Bank Bukopin Tbk. yang memiliki aset Rp69,15 triliun misalnya mengalami kenaikan rasio NPL gross menjadi 2,60% dari posisi semester I/2013 yang sebesar 2,54%.

Bank lainnya, PT Bank Victoria International Tbk. yang memiliki total aset Rp19,20 triliun juga mengalami hal serupa. NPL gross tercatat naik menjadi 1,96% dari posisi 1,61% pada paruh pertama tahun lalu.

Doddy menuturkan jika tidak ingin kualitas pembiyaan dan profitabilitas menurun, bank menengah dan besar pada tahun ini perlu menyeimbangkan pertumbuhan kredit dan DPK sesuai anjuran BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Prospek dunia usaha tahun ini juga kurang bagus karena mengalami banyak tekanan dari berbagai sisi termasuk dari fluktuasi rupiah sehingga perlu sedikit menahan pertumbuhan kredit,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper