Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cigna Targetkan Pendapatan Premi US$300 juta

PT Asuransi Cigna menargetkan pendapatan premi sebesar US$300 juta atau sekitar Rp3,5 triliun dalam lima tahun ke depan dengan memacu setiap lini bisnis perusahaan.
Tim Shield, Chief Executive Officer (CEO) PT Asuransi Cigna (kanan)
Tim Shield, Chief Executive Officer (CEO) PT Asuransi Cigna (kanan)

Bisnis.com, JAKARTA—PT Asuransi Cigna menargetkan pendapatan premi sebesar US$300 juta atau sekitar Rp3,5 triliun dalam lima tahun ke depan dengan memacu setiap lini bisnis perusahaan.

Manajemen optimistis target tersebut dapat terealisasi seiring dengan pencapaian kinerja pada semester I/2014 yang membukukan pendapatan premi Rp542,13 miliar. Angka itu naik sebesar 101,23% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam rencana bisnisnya 5-10 tahun ke depan, Asuransi Cigna berambisi untuk mendongkrak skala bisnisnya sebesar tiga kali lipat dari perolehan tahun ini.

“Saya kira ini tahun yang baik untuk meluncurkan target yang ambisius. Apa lagi, performa pendapatan premi yang sempat flat pada kuartal II/2013 di balas dengan ke naikan signifikan pada kuartal II tahun ini,” ucap Tim Shield, Chief Executive Officer (CEO) PT Asuransi Cigna di Jakarta, Selasa (9/9).

Tim juga meyakini bahwa kenaikan pendapatan premi tersebut akan mendongkrak konsumen di kisaran 2-3 juta orang dalam jangka 5 tahun mendatang. Hingga Agustus tahun ini, Cigna memiliki lebih dari 1 juta nasabah, atau naik 14% dari tahun lalu.

Namun, Tim yang baru saja menjabat CEO Cigna pada April lalu itu tidak mengelak jika targetnya tersebut bakal menghadapi sejumlah kendala. Pasalnya, tingkat kepedulian asuransi di Indonesia masih rendah, di bawah 2%.

Menurut kalkulasinya, dibutuhkan 5–10 tahun untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia terkait pentingnya asuransi dan keuangan. “Intinya, usaha itu membutuhkan waktu yang lama.”

Meskipun begitu, dirinya meyakini potensi pasar asuransi di Indonesia belum digali maksimal. Sebut saja, berbagai data statistik menyebutkan negeri kepulauan ini memiliki populasi penduduk terbesar ke empat di dunia.

Tidak hanya itu, prospek kenaikan jumlah kelas menengah juga terus menunjukkan tren positif yang mencapai lebih dari 300.000 orang per tahunnya.

Ekonomi Indonesia juga diprediksi tumbuh stabil dalam jangka 4–5 tahun mendatang. Tentunya, hal itu merupakan angin penyejuk bagi
pelaku industri asuransi di Indonesia di tengah rendahnya penetrasi asuransi.

TELEMARKETING
Selain itu, Tim akan berupaya memaksimalkan akses distribusi untuk untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelang gan. Salah satunya dengan menambah jumlah pe gawai untuk layanan langsung maupun melalui telepon (telemarketing).

Pada tahun ini, Asuransi Cigna memiliki 1.000 telemarketer, dan lebih dari 1.000 penjual asuransi. Rencananya, perusahaan yang berkantor pusat di Bloomfield, Connecticut, Amerika Serikat ini menam bah 500 orang pegawai pelayanan langsung pada tahun ini.

Setiap tahunnya, Asuransi Cigna akan menambah petugas pelayanan langsung sebanyak 500 orang, pegawai telemarketing 1.000 orang, dan penjual asuransi sekitar 1.000 orang.

Menyadari pentingnya akses call center, Cigna tidak ragu untuk berinvestasi pada teknologi yang tinggi, manajemen yang handal, dan karyawan yang profesional.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper