Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENERIMAAN PAJAK: Hingga 15 September Baru 60% dari Target

Ditjen Pajak menyampaikan realisasi penerimaan pajak periode Januari-15 September 2014 mencapai Rpp589,57 triliun, atau 60% dari target penerimaan pajak APBN-Perubahan 2014 sebesar Rp988,48 triliun.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA— Ditjen Pajak menyampaikan realisasi penerimaan pajak periode Januari-15 September 2014 mencapai Rpp589,57 triliun, atau 60% dari target penerimaan pajak APBN-Perubahan 2014 sebesar Rp988,48 triliun.

Berdasarkan Dashboard Penerimaan Ditjen Pajak, pajak penghasilan (PPh) nonmigas menyumbang Rp334 triliun, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) menyumbang Rp254 triliun.

Dirjen Pajak Fuad Rahmany mengaku capaian realisasi penerimaan pajak masih lebih baik ketimbang tahun sebelumnya. Padahal, realisasi pertumbuhan ekonomi tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Teman-teman di lapangan harus diapresiasi. Kalau saya kan enggak kerja cuma cuap-cuap saja. Teman-teman di lapangan yang kerja. Mereka harus kita apresiasi. Tetapi, tetap saya akan mengejar sisanya,” katanya, Kamis (18/9/2014).

Dengan kurang dari empat bulan tersisa, dia mengatakan sulit untuk mengejar target penerimaan pajak tahun ini. Selain pertumbuhan ekonomi melambat, daya beli masyarakat pun ikut turun, dan menekan penerimaan dari PPN.

Sekedar informasi, pertumbuhan ekonomi terus melambat dengan laju hanya 5,12% pada kuartal II/2014 atau capaian paling buruk sejak krisis keuangan 2009. Performa itu di bawah ekspektasi pasar sebesar 5,2% atau lebih lambat dari kinerja periode sama tahun lalu, yakni 5,81%.

Sejalan dengan itu, daya beli masyarakat pada kuartal II/2014 berbalik menurun setelah pada kuartal sebelumnya mengalami peningkatan. Hal itu tercermin dari tingkat konsumsi bahan makanan, makanan jadi di restoran/rumah makan, dan bukan makanan.

Badan Pusat Statistik melaporkan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) pada variabel tingkat konsumsi bahan makanan, makanan jadi di restoran/rumah makan, dan bukan makanan.berada di level 108,54 atau turun 3,95 poin dari kuartal sebelumnya 112,49.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper