Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERANG SUKU BUNGA: Puluhan Bankir Dipanggil OJK

Puluhan bankir mendatangi kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait imbauan menghindari perang suku bunga deposito untuk deposan besar.n
Kantor pelayanan OJK/Bisnis
Kantor pelayanan OJK/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Puluhan bankir mendatangi kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK)   terkait imbauan menghindari perang suku bunga deposito untuk deposan besar.

Kalangan bankir memasuki kantor OJK sejak pukul 14.00 WIB. Rapat tersebut digelar hingga pukul 16.00 WIB. Tampak pula Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin, Direktur Keuangan Bank Mandiri Pahala N. Mansury, Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Achmad Baiquni dan Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Eugene Keith Galbraith.

Selain itu, tampak pula Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk Gatot M. Suwondo, Direktur Keuangan BNI Yap Tjay Soen, Direktur Keuangan PT Bank Internasional Indonesia Tbk Thila Nadason, Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk Henry Ho, Direktur Keuangan Bank Danamon Indonesia Vera Eve Lim dan Direktur Utama PT Bank Mega Tbk Kostaman Thayib.

Saat ditanyai oleh Bisnis, Direktur Treasury Bank Mega Martin Mulwanto masih enggan menyebutkan isi agenda pertemuan tersebut. Martin tampak berjalan cepat menuju lift.

"Entah... Belum tahu," ungkap Martin, Senin (22/9/2014).

Sebelumnya, OJK berencana mengadakan jumpa pers bersama Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Irwan Lubis, akan tetapi agenda dengan pewarta berita tersebut dibatalkan tanpa alasan.

Pada akhir pekan lalu, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan tidak akan membiarkan bank-bank memberikan suku bunga deposito hingga double digit. Sebab, suku bunga dana yang ditawarkan jauh di atas suku bunga penjaminan (LPS Rate) yang berada 7,75%.

"Yang bersaing bank-bank besar saja, sebab bank-bank besar memiliki dana-dana besar oleh karena itu, OJK akan panggil mereka [bank-bank besar]," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper