Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Margin Turun, BPD tak Khawatir

Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) mengaku tidak khawatir dengan tren penurunan net interest margin/NIM BPD. Tingginya beban biaya dana menjadi salah satu penyebab NIM BPD perlahan tergerus.
Logo Asbanda/Bisnis
Logo Asbanda/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) mengaku tidak khawatir dengan tren penurunan net interest margin/NIM BPD. Tingginya beban biaya dana menjadi salah satu penyebab NIM BPD perlahan tergerus.

Merujuk pada SPI Otoritas Jasa Keuangan/OJK per Juli, NIM BPD berada pada level 6,60% atau mengalami penurunan secara perlahan jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun kemarin yang pada posisi 7,04%.

Penurunan ke level kisaran 6%mulai terjadi pada Februari kemarin sejalan dengan kondisi likuiditas ketat pada paruh pertama tahun ini.

Sekretaris Jenderal Asbanda Supriyanto menilai penurunan NIM merupakan hal positif sebagai bentuk keseriusan BPD untuk menjadi BPD regional champion di mana NIM menjadi salah parameter.

"Penurunan NIM tanda BPD serius untuk menyukseskan program BPD regional champion," ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Selasa (22/9/2014).

Seperti diketahui beberapa parameter dari regulator untuk program BPD regional champion antara lain, kecukupan modal sebesar Rp1 triliun, CAR 15%, BOPO 75%, dan NIM maksimal 5,5%.

Supriyanto yang juga Direktur Utama BPD Jawa Tengah (Bank Jateng) menuturkan penurunan NIM juga menunjukkan spread suku bunga kredit dan dana masyarakat yang makin kecil. Hal itu menandakan beban bunga yang lebih kecil kepada nasabah.

"Meskipun terlalu dini kalau saya menyebut adanya peningkatan efisiensi, tetapi ini [penurunan NIM] menggembirakan dari sisi beban bunga masyarakat," paparnya.

Adapun, BOPO BPD pada Juli tercatat pada kisaran 78,48%, naik jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun kemarin ataupun pada Juli yang masing-masing sebesar 73,49% dan 71,71%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper