Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEMISKINAN: Jangan Hanya Menyalahkan Pemerintah, Mana Peran Sektor Swasta?

Sektor swasta dinilai harus unjuk gigi meningkatkan peran dalam pengentasan kemiskinan.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor swasta dinilai harus unjuk gigi meningkatkan peran dalam pengentasan kemiskinan.

Pasalnya, hingga saat ini masyarakat kerap hanya menyalahkan pemerintah, karena dinilai gagal menekan laju pertumbuhan ketimpangan.

Pendiri QB Leadership Centre yang juga merupakan Komisaris Independen Garuda Indonesia Betti Alisjahbana menyampaikan peran swasta amat penting untuk membantu pemerintah menekan angka kemiskinan, terutama dalam penciptaan lapangan kerja.

“Sektor swasta dapat berperan dengan menciptakan lapangan kerja, juga menyelenggarakan pelatihan dan kesempatan untuk melahirkan pebisnis-pebisnis baru di daerah,” ungkapnya.

Betti menekankan sektor swasta jangan melulu menciptakan lapangan kerja di kota-kota besar. Perluasan kesempatan kerja harus diutamakan, untuk membantu mengangkat kondisi ekonomi masyarakat. Ia memberi contoh beberapa perusahaan yang terjun ke daerah-daerah, untuk memberi pelatihan mengenai peningkatan kreativitas dalam memproduksi suatu produk.

“Keuntungannya banyak, selain menghidupkan budaya setempat, juga dapat menghidupkan industri dan meningkatkan jumlah wisatawan ke daerah,” jelas Betti.

Hal tersebut diiyakan oleh Vivi Alatas, ekonom World Bank Indonesia. Menurutnya, untuk peningkatan produktivitas, sektor swasta harus meningkatkan perannya baik dengan lebih membuka kesempatan kerja, maupun mengadakan pelatihan-pelatihan di daerah.

“Swasta jangan hanya dilihat sebagai konglomerat. Sektor swasta juga berperan dalam pengembangan sektor jasa. Hal ini sudah dilakukan sejumlah perusahaan, namun harus dipikirkan lagi apa yang dapat dilakukan untuk kepentingan bersama,” kata Vivi.

Ia menegaskan, di balik dorongan pada sektor swasta untuk berperan menekan angka kemiskinan, pemerintah sebaiknya mendukung dengan menyusun regulasi akomodatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper