Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRANSISI PEMERINTAHAN: Bank Mandiri Jaga Likuiditas

Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin tampaknya lebih berhati-hati dalam mengelola likuiditas di tengah masa transisi pemerintahan baru.
Dana pihak ketiga (DPK) pada Juli 2014 mencapai Rp3.832 triliun, tumbuh sekitar 11% dari posisi Rp3.447 triliun secara year on year. /Bisnis.com
Dana pihak ketiga (DPK) pada Juli 2014 mencapai Rp3.832 triliun, tumbuh sekitar 11% dari posisi Rp3.447 triliun secara year on year. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin tampaknya lebih berhati-hati dalam mengelola likuiditas di tengah masa transisi pemerintahan baru.

Budi mengungkapkan akan melakukan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar kondisi likuiditas tetap terjaga sehingga kemampuan penyaluran fungsi intermediasi terpenuhi dan perekonomian Indonesia tetap terjaga.

"Ke depan likuiditas masih ketat, karena banyak uang dari individu dan perusahaan Indonesia tidak ada di sistem perbankan Indonesia," ungkapnya di Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Senin (22/9/2014).

Menurutnya, likuiditas yang cenderung ketat disebabkan orang-orang Indonesia masih banyak yang belum masuk ke sistem perbankan di Tanah Air.

Berdasarkan data Distribusi Simpanan yang dirilis Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Juli 2014, total rekening mencapai 152,8 juta rekening, tumbuh 19,5% dari posisi 127,8 juta rekening pada periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal jumlah penduduk Indonesia mencapai 240 juta jiwa.

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) pada Juli 2014 mencapai Rp3.832 triliun, tumbuh sekitar 11% dari posisi Rp3.447 triliun secara year on year.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper