Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amankan Defisit, Pemerintah Imbau Kementerian dan Lembaga Berhemat

Demi menjaga defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan Tahun 2014 di level 2,4% otoritas fiskal mendesak kementerian dan lembaga (K/L) mengerem belanjanya sesuai dengan rencana.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Demi menjaga defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan Tahun 2014 di level 2,4% otoritas fiskal mendesak kementerian dan lembaga (K/L) mengerem belanjanya sesuai dengan rencana.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan Menteri Keuangan sudah mengirimkan surat imbauan pada seluruh K/L.

"Bulan lalu kirim surat ke semua K/L untuk menghemat biaya perjalanan dinas, konsinyering, sama rapat," katanya, Senin (6/10/2014).

Lantas, sambungnya, pekan lalu Menkeu mengedarkan kembali surat serupa untuk mengingatkan K/L.

Pasalnya, kata Askolani, K/L sudah mulai bisa menghemat anggaran sebesar Rp43 triliun sesuai yang tertera dalam APBNP 2014.

Hal itu sesuai dengan kesepakatan pemerintah dan DPR.

Pemangkasan itu lebih rendah dibandingkan rencana semula sebesar Rp100 triliun.

Askolani menekankan ini adalah upaya pengendalian fiskal dan efisiensi belanja.

Namun, dia menampik optimalisasi senilai Rp43 triliun itu bukannya tak cukup untuk menjaga defisit di level 2,4% terhadap produk domestik bruto (PDB).

"Kita masih commited di 2,4%. Ini bukan belum cukup, kalau istilahnya cukup enggak ada kata cukup," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper