Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjaminan Simpanan: LPS Kaji Penurunan Nilai Simpanan Yang Dijamin

Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tengah mengkaji rencana menurunkan besaran nilai simpanan yang dijamin.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tengah mengkaji rencana menurunkan besaran nilai simpanan yang dijamin.

LPS menilai maksimal simpanan yang dijamin saat ini sebesar Rp2 miliar tidak ideal jika dibandingkan dengan pendapatan perkapita nasional.

"Dari waktu ke waktu kami tinjau kembali apakah nilai penjaminan itu sesuai dengan kebutuhan. Tingkat penjaminan sebesar Rp2 miliar itu relatif tinggi jika dibandingkan dengan income per kapita," ujar Salusra Satria, Direktur Eksekutif Klaim dan Resolusi Bank LPS, di Jakarta, Senin (6/10).

Menurutnya, ke depan LPS bersama dengan pemerintah perlu menyesuaikan angka penjaminan yang lebih standar sebagaimana dilakukan negara lain.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan LPS dalam menurunkan besaran nilai penjaminan antara lain komposisi simpanan nasabah, situasi perekonomian, dan faktor-faktor eksternal lainnya.

Selain itu, LPS juga perlu melakukan koordinasi dengan lembaga terkait seperti Otoritas Jasa Keuangan/OJK dan Bank Indonesia untuk mematangkan besaran nilai simpanan yang dijamin.

Pasalnya, wewenang penetapan besaran maksimal nominal yang dijamin LPS diatur melalui Peraturan Pemerintah.

Salusra mengatakan angka penjaminan maksimal sebesar Rp2 miliar masih cocok karena diklaim sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perekonomian di mana kondisi likuiditas ketat tengah melanda industri perbankan.

“Sebagaimana diketahui angka tersebut [Rp2 miliar] masih berlaku, artinya masih sesuai," paparnya.

Adapun, hingga Juli 2014, tercatat simpanan yang dijamin LPS sebesar Rp2.163,42 triliun atau hanya 56,45% dari total simpanan nasabah.

Dari jumlah itu, simpanan yang dijamin dengan nominal lebih dari Rp2 miliar sebesar Rp1.789,24 triliun atau 46,69%, sementara simpanan dengan nominal di bawah Rp2 miliar sebesar Rp374,18 triliun atau hanya 9,76%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper