Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jatim Incar Laba Rp1,3 Triliun Pada Akhir Tahun

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) membukukan laba sebesar Rp742,89 miliar pada triwulan III/2014. Jumlah itu tumbuh 9,08% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) membukukan laba sebesar Rp742,89 miliar pada triwulan III/2014. Jumlah itu tumbuh 9,08% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto mengatakan laba Bank Jatim ditopang oleh penyaluran kredit yang mampu tumbuh hingga 21,18 atau setara dengan nominal sebesar Rp26,09 triliun. Hal itu mendorong peningkatan pendapatan bunga mencapai 22,72% atau sebesar Rp2,93 triliun.

“Laba kotor kami sebesar Rp1,05 triliun sehingga kami yakin bisa mencapai target akhir tahun yang dipatok sebesar Rp1,3 triliun,” ujarnya di Jakarta, Kamis (16/10).

Hadi menuturkan penyaluran kredit perseroan didominasi oleh kredit konsumer yang mencapai Rp16,22 triliun atau memiliki pangsa sebesar 55,26% dari total kredit.

Selanjutnya kredit disalurkan untuk kredit UMKM dan kredit komerial dengan nominal masing-masing sebesar Rp4,33 triliun dan Rp5,61 triliun.

Dia menjelaskan perseroan terus berupaya meningkatkan pangsa kredit UMKM karena pasar sektor mikro di Jatim masih sangat besar.

Perseroan menyiapkan strategi merekrut SDM berpengalaman di segmen mikro dan menawarkan suku bunga yang bersaing dengan bank konvensional lainnya.

Hal itu bertujuan menjaga kualitas kredit karena non performing loan (NPL) pada triwulan III/2014 telah berada pada level 3,40%.

Pada akhir tahun ini perseroan menargetkan NPL berada pada level 2,9%.

Rasio NPL itu menyebabkan perseroan memperbesar biaya provisi sehingga pertumbuhan laba tidak sebagus pada tahun lalu.

Adapun pada triwulan III/2013, Bank Jatim membukukan laba sebesar Rp681,07 miliar atau naik 28,9%.

“Kami memang memperbesar provisi untuk back up NPL. Angkanya sih relatif tergantung besaran kredit,” jelasnya.

Hadi mengklaim hingga triwulan III/2014, loan to deposit ratio (LDR) perseroan masih terkendali pada level 73,06%.

Pasalnya perseroan mampu mencatat pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp35,70 triliun atau tumbuh 24,54%.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper