Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Permudah Kliring Kredit

Bank Sentral Republik Indonesia sedang mengembangkan sistem pembayaran generasi II yang salah satu manfaatnya mempermudah kliring kredit, sekalipun di tingkat bank perkreditan rakyat.

Bisnis.com, SURABAYA-Bank Sentral Republik Indonesia sedang mengembangkan sistem pembayaran generasi II yang salah satu manfaatnya mempermudah kliring kredit, sekalipun di tingkat bank perkreditan rakyat.

Kepala Sistem Pembayaran Bank Indonesia Wilayah IV Surabaya Yosefin Tyas Emmy menguraikan pengembangan sistem pembayaran generasi II ini bertujuan untuk mempermudah layanan perbankan.

Bila sistem ini berjalan, kata dia, transfer antar bank perkreditan rakyat sekalipun bisa mendekati riil. Sedangkan saat ini kliring masih harus ke bank induk sekaligus dibagi dalam empat sesi.

"Sekarang selisih kan bisa 2 jam, sehingga nanti kliring [SKNBI] bisa mendekati RTGS [real time gross setlement]. Ini akan mempercepat pelayanan," jelasnya, Selasa (21/10/2014).

Pengembangan sistem pembayaran generasi II yang dilakukan Bank Indonesia meliputi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), Real Time Gross Setlement dan Scripless Securities Setlement System.

Pengembangan sistem ini bisa meningkatkan keamanan sekaligus menyesuaikan dengan kode transfer dunia internasional.

Selain itu, sistem generasi II juga merancang integrasi dengan perusahaan penyelenggara transfer dana. Bila jaringan ini berjalan maka perusahaan transfer dana bisa tergabung dalam sistem kliring.

Emmy mengungkapkan teknis dan prosedur perusahaan yang bisa masuk sistem kliring ini sedang dimatangkan. Termasuk soal mekanisme dan status kepesertaan bank perkreditan rakyat dan bank pembangunan daerah.

"Ini semua berada di pusat, sekarang prosesnya sudah lebih dari 50%. Mudah-mudahan bisa berjalan tahun ini," tambahnya.

BI Wilayah IV Surabaya mencatat kliring debit di Jawa Timur Rp45,55 triliun per kuartal III/2014. Sedangkan kliring kredit di wilayah dan periode sama tercatat Rp12,5 triliun.

Adapun transaksi RTGS tercatat Rp364,4 triliun. BI menilai nilai uang yang tercermin dari data-data tersebut menunjukkan Jawa Timur sebagai pusat bisnis potensial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper