Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Permata Tbk memprediksikan pertumbuhan kredit pada 2015 akan lebih lambat dari tahun ini.
Plt Direktur Utama & Wakil Direktur Utama Bank Permata Roy Arman Arfandy mengungkapkan penyaluran fungsi intermediasi akan sejalan dengan peningkatan kondisi makro ekonomi perbankan.
"Pertumbuhan kredit pada tahun depan akan lebih rendah dari tahun sebelumnya," ungkapnya, Selasa (21/10/2014).
Saat ini Bank Permata tengah merancang rencana bisnis bank (RBB) 2015. Baru-baru ini, Bank Permata menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2014 dengan jumlah pokok maksimal Rp1 triliun.
Obligasi tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Permata dengan jumlah maksimal Rp3,5 triliun.
Bank Permata sebelumnya telah menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2013 dengan jumlah pokok Rp860 miliar.
Dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan melalui Bursa Efek Indonesia, disebutkan sebanyak Rp406 miliar dari Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap II Bank Permata Tahun 2014 yang ditawarkan akan dijamin dengan kesanggupan penuh (full commitment).
Ssedangknan sisanya dijamin dengan kesanggupan terbaik (best effort) dengan tingkat bunga tetap 11,75% per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
