Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK PERMATA: Pertumbuhan Kredit 2015 Masih Rendah

Roy mengatakan dalam RBB 2015, Bank Permata merencanakan pertumbuhan kredit akan sejalan dengan pertumbuhan DPK. Di sisi lain, untuk mencukupi kebutuhan ekspansi bisnis tahun depan, perusahaan telah menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2014 dengan jumlah pokok maksimal Rp1 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA - Plt Direktur Utama & Wakil Direktur Utama Bank Permata Roy Arman Arfandy mengungkapkan penyaluran fungsi intermediasi pada 2015 akan lebih rendah dari tahun ini.

"Kondisi ekonomi belum membaik hingga tahun depan. Pertumbuhan kredit [2015] akan lebih rendah dari tahun sebelumnya. Mungkin sekitar 10%--12%," ungkapnya, Rabu (22/10/2014).

Roy mengatakan dalam RBB 2015, Bank Permata merencanakan pertumbuhan kredit akan sejalan dengan pertumbuhan DPK. Di sisi lain, untuk mencukupi kebutuhan ekspansi bisnis tahun depan, perusahaan telah menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2014 dengan jumlah pokok maksimal Rp1 triliun.

Obligasi tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Permata dengan jumlah maksimal Rp3,5 triliun. Bank Permata sebelumnya telah menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2013 dengan jumlah pokok Rp860 miliar.

Roy memprediksikan kondisi perekonomian Indonesia masih akan belum membaik pada tahun depan. Apalagi mengingat akan ada kenaikan suku bunga Fed Fund Rate pada tahun depan.

Dia memprediksikan kondisi likuiditas di pasar yang cukup ketat. Di sisi lain, dari hasil stress test yang dirilis BI, menunjukkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan masih cukup kuat yakni di atas 8%.

Namun, dari sisi ketahanan likuiditas bank, terjadi penurunan likuiditas yang lebih dalam dan hal tersebut hanya akan dialami oleh bank-bank bermodal kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper