Bisnis.com, BALIKPAPAN - Peningkatan rasio kredit bermasalah yang mendera industri perbankan nampaknya tak mempengaruhi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
Dari laporan keuangan emiten berkode saham BTPN ini menunjukkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perseroan hanya tumbuh tipis sebesar 19 basis poin (bps) dari 0,62% pada kuartal III/2013 menjadi 0,81% di periode yang sama tahun ini.
Pertumbuhan NPL tersebut jauh di bawah peningkatan rasio kredit bermasalah industri perbankan di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mencapai 63 bps.Adapun data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Agustus 2014 menunjukkan NPL UMKM tercatat sebesar 4,23%, naik dari 3,6% di Agustus 2013.
Regional Business Leader Bank BTPN Budi Jaya mengatakan perseroan telah menerapkan program pemberdayaan bertajuk Daya untuk meningkatkan kapasitas usaha nasabahnya. "Program ini juga efektif menekan NPL," ujar Budi di Balikpapan, Selasa (28/10/2014).
Melalui program tersebut, dikatakan Budi, nasabah diajar keterampilan berbisnis yang dapat memacu kinerja usaha nasabah. Adapun hari ini (28/10/2014) perseroan juga menggelar pelatihan di kantor cabang Bank BTPN Klandasan, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Mengajak 12 nasabah setia segmen mikro perseroan, bank yang berfokus pada pembiayaan pensiunan dan UMKM ini, mengajarkan di antaranya teknik pencatatan keuangan dalam berbisnis kepada nasabahnya tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel