Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba BPJS Ketenagakerjaan Naik Hingga 2 Kali Lipat di Kuartal III/2014

Sepanjang Januari-September 2014, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan membukukan perolehan laba lebih dari dua kali lipat dari target, yakni 224,8% dari target yang dipatok hingga akhir tahun.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang Januari-September 2014, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan membukukan perolehan laba lebih dari dua kali lipat dari target, yakni 224,8% dari target yang dipatok hingga akhir tahun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan peruahaan pada Kamis (30/10), BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan penghasilan atau laba senilai Rp490,65 miliar. Sementara hingga akhir tahun, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan laba sebesar Rp218,19 miliar.

Besarnya laba yang berhasil diraup didukung oleh besarnya pendapatan non-operasional, yakni yang berasal dari hasil investasi dan non investasi. Pendapatan non operasional tercatat sebesar Rp741,1 miliar dengan beban non operasional sebesar Rp276 miliar. Sedangkan dari pendapatan operasional, setelah dikurangi beban, selisihnya hanya Rp26 miliar.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G.Masassya mengatakan, besarnya perolehan laba tersebut didorong oleh hasil investasi yang membaik. “Itu lebih karena hasil investasi yang lebih baik,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (30/10/2014).

Sampai September, hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp622,2 miliar. Hasil tersebut di luar dari hasil investasi untuk program jaminan sosial.

Hingga kuartal III, total iuran dana jaminan sosial yang berhasil dikumpulkan senilai Rp21,2 triliun. Kontribusi terbesar datang dari program jaminan hari tua (JHT), yakni sebesar Rp17,93 triliun atau sebesar 84,5% dari keseluruhan iuran.

Terbesar kedua, dengan selisih yang cukup jauh, dikontribusikan oleh program jaminan kecelakaan kerja (JKK) yaitu sebesar Rp2,33 triliun atau setara dengan  10,8%. Sisanya merupakan kontribusi program jaminan kematian (JKM), senilai Rp1 triliun.

Tahun depan, pendapatan iuran dipastikan akan bertambah mengingat seluruh perusahaan diwajibkan mendaftarkan karyawannya ke BPJS Ketenagakerjaan. Elvyn berencana membidik 22,3 juta pekerja yang diharapkan dapat menjadi peserta program jaminan sosial pada tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper