Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI MELAMBAT, Pemerintah Justru Rem Belanja Modal

Pemerintah akan mengerem belanja modal belanja pemerintah pusat yang memberi andil besar pergerakan perekonomian nasional di saat masih berlangsungnya tren perlambatan ekonomi.
Menkeu Bambang Soemantri Brodjonegoro /Antara
Menkeu Bambang Soemantri Brodjonegoro /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan mengerem belanja modal belanja pemerintah pusat yang memberi andil besar dalam pergerakan perekonomian nasional di saat masih berlangsungnya tren perlambatan ekonomi.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan penghentian belanja modal tersebut berlaku untuk semua kementerian/lembaga terutama belanja yang hanya masih rencana atau tahap pengadaan barangnya saja belum dimulai.

"Jadi lebih baik kalau tidak bisa diselesaikan dalam waktu ini, ya sudah stop saja," ujarnya seusai menggelar pertemuan dengan sejumlah menteri Kabinet Kerja, di kantornya, Jumat (7/11/2014) malam.

Sayangnya, Bambang tidak mengatakan detil besaran belanja modal tersebut yang direm itu. Dia hanya mengatakan selain belanja modal, pemerintah akan memotong belanja barang yang memang tidak perlu dilakukan tahun ini.

Hasil penghematan yang dilakukan pemerintah belum semua laporan K/L , lanjutnya, sudah memberikan gambaran adanya saving Rp1 triliun diluar Rp43 triliun yang menjadi komitmen penghematan pemerintah sebelumnya dengan DPR.

Menurutnya, pengereman belanja yang memang tidak mungkin dilakukan lebih baik disisakan untuk menolong penjagaan defisit APBNP 2014 yang masih sesuai target awal sebesar 2,4% hingga akhir tahun.

Mantan Wamenkeu ini mengungkapkan realisasi belanja modal memang agak rendah pada tahun ini, namun sejalan dengan pengetatan fiskal lewat pemotongan anggaran di akhir pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, realisasi belanja pemerintah pusat hingga akhir tahun masih dalam kisaran 93%-95%.

Padahal, menilik data realisasi belanja pemerintah sampai 29 Agustus 2014, realisasi belanja pemerintah pusat hanya mencapai Rp683 triliun atau 53,4% dari target tahun ini Rp1.280,4 triliun.

Ironisnya, realisasi tersebut lebih banyak ditopang realisasi anggaran yang justru tidak memberikan andil besar dalam menggerakkan perekonomian, seperti belanja pegawai yang mencapai 63,8% dari target Rp258,4 triliun dan subsidi energi maupun non energi yang telah mencapai 61,7% dari target APBNP 2014 senilai Rp403 triliun.

Belanja-belanja yang memiliki andil besar pada perekonomian seperti belanja barang dan belanja modal masih jauh dari target, berturut-turut 42,3% dan 30,2%. Realisasi defisit anggaran pun sudah mencapai Rp107 triliun atau sekitar 44,3% dari target Rp241,5.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper